Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menunggu Hasil Swab Test, Ahli Epidemiologi Minta Rizieq Shihab Terbuka Kondisi Sakitnya

Menunggu hasil swab test diam-diam tanpa sepengetahuan RS, Dinkes dan Wali Kota Bogor, ahli Epidemiologi minta Rizieq terbuka kondisi sakitnya

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Menunggu Hasil Swab Test, Ahli Epidemiologi Minta Rizieq Shihab Terbuka Kondisi Sakitnya
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Habib Rizieq Shihab 

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikabarkan sakit dan dirawat di RS Ummi Bogor, Jawa Barat.

Pihak rumah sakit menyebut Rizieq hanya kelelahan dan tidak ada tanda gejala covid 19 namun belum menjalani test Swab.

Terkait itu Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono meminta Rizieq terbuka kepada publik mengenai dirinya positif Covid-19 atau tidak.

Keterbukaan penting untuk memudahkan Satgas Covid-19 menelusuri siapa saja yang pernah berhubungan dengan Rizieq.

"Jadi kemudian ya datanya dibuka saja (kalau benar positif Covid-19), sambil ditunjukan kerumunan itu sangat tidak baik," kata Tri Yunis, Jumat(27/11/2020).

Baca juga: Dirawat di RS, Mengapa Rizieq Shihab Tidak Mau Dijenguk Kerabat dan Pengurus FPI Sekalipun ?

Tri Yunis juga berpesan kepada masyarakat yang sempat melakukan kontak dengan Rizieq dan keluarganya segera melaporkan ke petugas kesehatan.

Sehingga kondisi terburuk bisa diantisipasi secepat mungkin.

Berita Rekomendasi

"Jadi memang mesti cepat-cepat untuk melaporkannya," katanya.

Setiba di Tanah Air, Rizieq berulang kali mengundang kerumunan.

Mulai dari kedatangannya yang disambut massa di bandara, kemudian menghadiri acara di Tebet, Jakarta Selatan dan Bogor, hingga menikahkan anaknya di Petamburan.

Karena dinilai melanggar pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, Pemprov DKI Jakarta mendenda Rizieq Rp50 juta.

Menurut Tri Yunis, selain denda, Rizieq juga menanggung beban moral.

Ia wajib bertanggung jawab kepada pendukungnya yang positif Covid-19.

"Atas kesalahan itu, ia membayar dosa kepada orang-orang yang positif," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas