Nenek Judah Menjadi Korban Hipnotis di Jakarta Timur, Kalung Emas Seberat 10 Gram Raib
Siti Judah, warga RT 01/RW 08, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur menjadi korban penipuan bermodus hipnotis.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Judah, warga RT 01/RW 08, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur menjadi korban penipuan bermodus hipnotis.
Akibatanya nenek berusia 69 tahun harus kehilangan kalung emas seberat 10 gram dan uang Rp 300 ribu.
Ia menjadi korban penipuan seorang perempuan yang berpura-pura hendak memberikan bantuan sosial.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri, Begini Reaksi Istana
"Katanya mau kasih bantuan sosial (bansos) ke janda sama kaum dhuafa karena dia mau nikah. Tapi malah maling, tega banget, nipu nenek" kata Siti di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2020).
Meski saat kejadian pada Senin (30/11/2020) sekira pukul 11.30 WIB pelaku yang berusia sekitar 40 tahun itu beraksi seorang diri, aksinya terbilang lihai.
Pasalnya saat menemui Siti dan warga lainnya pelaku sudah memiliki data warga yang berstatus janda dan dhuafa pemberian bekas ketua RW 08.
Baca juga: Kebakaran Melanda Permukiman Padat Penduduk di Jakarta Barat, Belasan Mobil Pemadam Dikerahkan
"Karena dari awal datang itu dia punya data warga dari bekas ibu RW jadi kita percaya dia mau kasih bantuan. Bekas bu RW kasih data warga karena percaya pelaku mau kasih bantuan," ujarnya.
Selain memiliki data warga, Siti menuturkan pelaku mengenakan busana muslim model mentereng agar warga menganggapnya seorang dermawan.
Setelah warga tertipu, pelaku meminta belasan janda dan dhuafa warga RW 08 berkumpul di satu Musala dan antre menemukan pemberian bantuan sosial.
"Pas warga lagi pada siap-siap ganti baju saya diajak sama pelaku ke salon, katanya mau didandanin. Saya sudah nolak, tapi pelaku narik tangan saya, tiba-tiba saya mau aja diajak dia," tuturnya.
Layaknya orang dihipnotis Siti mengikuti kemauan pelaku untuk diajak pergi ke salon, dia berjalan dari rumahnya di Gang Mawar ke arah Jalan Komodor.
Baca juga: Kronologi Kebakaran SPBU di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan, Sopir Truk Tangki BBM Terluka
Di Jalan Komodor dekat Gang Pos pelaku mengajak Siti berhenti dengan dalih menunggu taksi untuk menuju salon kecantikan yang dimaksud.
"Tapi setiap taksi lewat pelaku bilangnya penuh enggak bisa naik. Enggak lama dia minta saya untuk buka kalung emas yang saya pakai, katanya masa orang dapat sumbangan pakai kalung emas," lanjut Siti.
Siti pun menuruti kemauan pelaku, dia melepas kalung emas 10 gram miliknya lalu memasukkan ke tasnya sebagaimana permintaan pelaku.
Ingatan tersebut lah yang terakhir diingat Siti, karena beberapa saat setelahnya dia sadar pelaku sudah kabur entah kemana meninggalkannya dalam keadaan linglung.
"Jadi seperti dihipnotis saja, pas sadar tas isi kalung emas saya sudah enggak ada, pelaku juga. Akhirnya saya teriak-teriak maling, ditolong sama warga. Tapi pelaku sudah kabur enggak tahu ke mana," sambung dia.
Aksi pelaku saat mendatangi warga RW 08 sebenarnya tersorot kamera CCTV, namun untuk sekarang Siti masih enggan melaporkan kasus ke Polsek Makasar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Nenek di Jakarta Timur jadi Korban Hipnotis Modus Bansos, Kalung Emas 10 Gram Diambil