Debat Pilkada Depok: Afifah Singgung Ulah Rival yang Dianggap Melecehkannya, Imam Budi Minta Maaf
Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik Pilkada Depok 2020, mengungkit insiden lampau, Jumat (4/12/2020).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik Pilkada Depok 2020, mengungkit insiden lampau, Jumat (4/12/2020).
Insiden itu dinilai Afifah Alia sebagai bentuk pelecehan verbal yang dilakukan rivalnya, Imam Budi Hartono, dalam suatu kesempatan di Bandung.
Sebelumnya, lawan Afifah, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono bertanya soal indeks pembangunan gender (IPG).
Imam juga sempat menyindir Afifah yang kerapkali tak paham istilah teknis, katanya, "Kalau (Afifah) pengin tahu, nanti saya WA (WhatsApp)".
Baca juga: Rieke Beri Dukungan kepada Pradi-Afifah di Pilkada Depok
Begitu tiba kesempatan Afifah menjawab, ia langsung mengungkit insiden itu.
"Pak Imam jangan pernah WhatsApp saya, saya masih trauma dengan kejadian di Bandung," ujar Afifah dalam debat, Jumat (4/12/2020).
Insiden pelecehan verbal yang dimaksud bermula ketika kedua kubu akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai salah satu persyaratan untuk maju di Pilkada Depok 2020.
Baca juga: Setelah Wali Kota Depok dan Wagub DKI, Kini Gubernur DKI Jakarta yang Positif Covid-19
Jelang pembagian kamar, Imam berseloroh mengenai ajakan sekamar.
Versi Afifah, Imam mengatakan, "sekamar sama saya saja, Bu Afifah" saat itu, langsung disambut gelak tawa pasangan Imam, Mohammad Idris.
Sementara itu, versi Imam, ia mengaku sedang bicara dengan tenaga medis, "kalau (sekamar) berdua, saya jawab, saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya".
Kata-kata "cucu saya" itu, ujar Imam, tak terdengar oleh Afifah dan menimbulkan mispersepsi.
Sontak, suasana debat jadi muram.
"Sekarang yang saya tanyakan, bagaimana Pak Idris Dan Pak Imam akan..." Afifah mengambil jeda dan tampak kesulitan melanjutkan kalimatnya.
"... merealisasikan IPG di Kota Depok kalau Pak Imam saja masih melecehkan saya dan saat itu Pak Idris tertawa," imbuh Afifah.