Pulang Libur dari Yogyakarta, 30 Guru MAN 22 Positif Corona, Sekda DIY Beri Komentar
Sekda DIY komentari 30 Guru MAN 22 positif Covid-19 usai pulang liburan dari Yogya, kini sekolah ditutup total, rutin disemprot disinfektan.
Penulis: Theresia Felisiani
Namun, menurut Firman, tidak seluruh warga yang positif terpapar Covid-19 merupakan warga di wilayahnya.
"Semua itu warga Jakarta, tapi tidak semuanya warga Palmerah," jelas Firman.
Sekda DIY Beri Komentar, Yogya Tidak Takut Kehilangan Wisatawan
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap memprioritaskan kualitas pariwisata yang menerapkan protokol kesehatan.
Meski pada akhirnya muncul kabar adanya seorang guru dari Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 setelah berlibur ke Yogyakarta.
Hal itu turut direspon Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji yang menyampaikan, pengurangan libur akhir tahun selama tiga hari pada 28, 29, dan 30 Desember 2020 yang sebelumnya dijadikan sebagai libur pengganti Idul Fitri kemarin, tidak membuat pemerintah DIY pesimis kehilangan wisatawan.
Apalagi adanya kabar rombongan guru dari sebuah sekolah di Jakarta Barat, yang dinyatakan positif Covid-19 setelah berlibur ke Yogyakarta, menurutnya hal itu tidak lantas membuat masyarakat takut untuk datang ke Yogyakarta.
Terkait hal itu, Aji menegaskan pemerintah DIY akan berkoordinasi dengan pemerintah DKI agar sama-sama melakukan tracing kasus.
Secara tegas Aji menjelaskan, kasus positif Covid-19 akan jelas apabila telah dilakukan tracing secara tepat.
"Kalau betul dari Jogja, kami akan minta NIK nya berapa supaya bisa ditracing lewat Jogja Pass. Jadi akan diketahui guru-guru ini ke mana saja," katanya, saat ditemui di Kepatihan, Kamis (3/12/2020).
Namun Aji baru akan memastikan, apakah guru tersebut memang terpapar Covid-19 ketika di Yogyakarta atau saat dalam perjalanan.
Malahan, ia menganggap ada kemungkinan guru tersebut sudah membawa Covid-19 sejak berangkat dari Jakarta dan baru merasakan gejala ketika setelah dari Yogyakarta.
"Kami juga tidak tahu. Siapa tahu dia sudah membawa Covid-19 dari sana. Tapi kerasanya setelah pulang. Kalau misal 12 dalam satu bis kena, ya dari situ dapatnya," tegasnya.
Masih kata Aji, selama ini memang kedisiplinan penerapan protokol kesehatan hanya mengandalkan para penegak hukum saja.