Datang ke Petamburan, Kak Seto Soroti Kondisi Anak-anak dalam Baku Tembak Laskar FPI vs Polisi
Ketua LPAI Seto Mulyadi atau Kak Seto datang ke kediaman pemimpin FPI Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengunjungi kediaman pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini datang untuk melihat kondisi anak-anak dan cucu Rizieq.
Pasalnya, anak-anak tersebut ikut rombongan dalam insiden baku tembak laskar FPI dengan anggota kepolisian.
Baca juga: Ketua Bantuan Hukum FPI: Semua Makanan yang Dikonsumsi Rizieq Shihab di Tahanan Dikirim dari Rumah
Menurut keterangan Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Reza Indragiri Amriel, Kak Seto tiba di Petamburan pada Selasa (15/12/2020) sore.
"Infonya, sekitar jam 16.00 WIB tadi (Selasa, 15 Desember 2020)," kata Reza kepada Tribunnews, Selasa (15/12/2020).
Reza juga mengatakan kalimat pertama saat Kak Seto datang dan disambut keluarga Rizieq Shihab.
Menurutnya, Kak Seto mengaku sudah lama berteman dengan Rizieq Shihab.
"Saat disambut menantu HRS di depan pintu, kalimat pertama Kak Seto adalah 'Saya sudah lama sekali berteman dengan Habib. Sejak masih muda kata'," ujar Reza.
Dalam kunjungannya itu, Kak Seto mengaku menyoroti insiden penembakan enam laskar FPI pengawal mobil Rizieq.
Baca juga: Tanggapi Rekonstruksi Tewasnya Laskar FPI, Pengamat Soroti Pencegahan yang Tak Dilakukan Polisi
Hal itu lantaran adanya kabar cucu Rizieq Shihab yang masih balita berada dalam rombongan di mobil Rizieq.
"Saya menyimak pemberitaan tentang sejumlah anak yang dikabarkan berada dalam mobil rombongan keluarga HRS."
"Mereka disebut akan mengunjungi pengajian keluarga," ujar Kak Seto dalam rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (15/12/2020).
Untuk itu, pihaknya ikut terpanggil untuk memastikan keselamatan dan kesehatan anak-anak tersebut.
Terlebih, pihak FPI juga sempat menyurati Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komnas Anak untuk memberikan perhatian.
"Saya juga membaca rilis FPI yang menyampaikan calling kepada Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komnas Anak."
Baca juga: Kejanggalan Rekonstruksi Tewasnya Laskar FPI, Pengamat: Ada Pencegahan yang Tak Dilakukan Polisi
"Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), sebagai nama resmi dan nama asli Komnas Anak merasa terpanggil."
"Karena itulah, saya selaku Ketum LPAI harus juga menaruh perhatian pada masalah keselamatan dan kesehatan anak-anak dimaksud," ujarnya.
Kak Seto juga mengingatkan agar masyarakat bersikap bijak memandang kasus ini.
Terlebih, memandang insiden yang melibatkan anak-anak.
Ia pun meminta agar dalam situasi apapun, keselamatan dan kesehatan anak-anak harus diprioritaskan.
"Saya pandang masyarakat perlu bijak bersikap. Terlebih dalam situasi kompleks ini, semua pihak harus terus-menerus berupaya keras."
"Dalam situasi apa pun, keselamatan dan kesehatan anak-anak tetap didahulukan, diprioritaskan, dinomorsatukan," ungkapnya.
Baca juga: FPI Minta Komnas HAM Pimpin Pengusutan Kasus Kematian 6 Pengawal Rizieq Shihab
Meski ikut dalam kasus ini, Kak Seto berharap kondisi fisik dan mental anak-anak sehat walafiat.
Dalam kedatangannya itu, ia juga memberi pandangan untuk mengantisipasi terjadinya trauma.
"Kemungkinan vicarious trauma atau keguncangan akibat apa yang individu saksikan sudah banyak dikaji ilmuwan."
"Juga, memahami dinamika kerentanan psikologis anak-anak, pemantauan terhadap mereka perlu dilakukan hingga jangka waktu tertentu ke depannya."
"Antara lain, untuk mengantisipasi naik turunnya kondisi anak termasuk kemungkinan delayed onset (pemunculan masalah/trauma yang tertunda)," kata Kak Seto.
Ia juga menyemangati keluarga Rizieq untuk menghadapi situasi dengan penuh ketenangan.
Sebab, anak-anak tidak sepantasnya mendapat stigma atau pun dikaitkan dengan persoalan keluarga.
Baca juga: Dikenai Pasal Kerumunan, Ketum FPI Minta Wartawan yang Berkerumun juga Diproses Agar Adil
"Untuk itu, saya memberikan pandangan sekaligus semangat kepada pihak keluarga agar tetap menghadapi situasi keseharian dengan penuh ketenangan.
"Anak-anak tidak sepatutnya distigmatisasi oleh siapa pun dan pihak mana pun."
"Apalagi dihubung-hubungkan dengan persoalan yang tengah dihadapi keluarga," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)