Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Maut di Pasar Minggu, Pengamat: Penyelidikan Jangan Hanya Fokus pada 1 Individu Saja

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, berkomentar mengenai kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kecelakaan Maut di Pasar Minggu, Pengamat: Penyelidikan Jangan Hanya Fokus pada 1 Individu Saja
Warta Kota/Rizki Amana
Seorang perempuan pengendara motor tewas di tempat usai ditabarka sebuah mobil di Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (25/12/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, berkomentar mengenai kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menewaskan seorang pengendara sepeda motor pada Jumat (25/12/2020).

Reza menyebut kejadian tersebut sebagai road rage.

"Terjemahan bebasnya (road rage) yaitu amarah di jalan raya, murka di balik kemudi," ungkap Reza kepada Tribunnews.com, Senin (28/12/2020).

Reza berharap kepolisian tak hanya berfokus pada satu individu.

"Satu tersangka sudah ditetapkan. Namun karena dalam peristiwa road rage Pasar Minggu ada dua pengemudi, maka penyelidikan sepatutnya tidak berfokus pada satu individu saja."

"Juga, tidak mengandalkan episode yang terekam oleh satu CCTV saja," ungkapnya.

Baca juga: Fakta-fakta Baru Kecelakaan Maut di Pasar Minggu: Soal Pemukulan hingga Pengakuan Tersangka

Reza menyebut, polisi perlu merunut ke belakang hingga ke titik awal perjumpaan kedua pengemudi tersebut.

BERITA TERKAIT

"Cermati kondisi masing-masing pengemudi. Misalnya kemungkinan pengaruh miras, narkoba, kurang tidur, kepribadian (agresif menetap maupun sesaat), dan pola pengekspresian amarah," ungkapnya.

Selain itu, faktor situasi seperti cuaca, kondisi mesin, posisi kendaraan-kendaraan lain, dan interaksi antara dua pengemudi dinilai Reza perlu dicermati.

"Interaksi antar individu semakin relevan untuk dicek, mengingat road rage lazimnya didahului provokasi eksternal."

"Jadi, siapa yang memulai provokasi, dan bagaimana pengemudi lain yang merespon provokasi tersebut? Apakah perilaku salah satu pengemudi dalam situasi tersebut sesuai atau justru bertentangan dengan statusnya selaku anggota kepolisian?" ungkapnya.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut di Pasar Minggu: Kenapa Hanya Pengemudi Hyundai yang Jadi Tersangka?

Sehingga, dalam kasus road rage Pasar Minggu, Reza menyebut kemungkinan tersangka tidak hanya satu pihak.

"Bukan hanya satu tapi dua pengemudi yang seharusnya bertanggung jawab," ungkap Reza.

Lebih lanjut, Reza menyebut, 30 persen insiden road rage setidaknya salah satu pihak membawa senjata api.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas