Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netizen Bandingkan Gaya Blusukan Risma dengan Anies, Ini Kata Wagub DKI

Risma berdialog dengan seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Netizen Bandingkan Gaya Blusukan Risma dengan Anies, Ini Kata Wagub DKI
Foto Kolase Tribunnnews.com
Tri Rismaharini dan Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari pertama berdinas, Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung blusukan menemui pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Jakarta Pusat.

Aksi blusukan Mensos pengganti Juliari Batubara ini menuai pujian dari netizen.

Bahkan netizen membanding - bandingkan aksi Risma dengan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut jarang blusukan menemui warganya sendiri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun menanggapi komentar netizen.

Baca juga: Ketika Risma Temui Pemulung di Belakang Kantornya yang Langsung Direspon Pemprov DKI

Ia menyebut setiap pemimpin memiliki cara dan gayanya masing - masing dalam mengelola pemerintahan. 

Riza tak mempermasalahkan opini netizen.

"Setiap pemimpin punya cara dan gaya masing - masing, mari silakan," ucap Riza kepada wartawan, Selasa (29/12/2020).

BERITA REKOMENDASI

Kendati berbeda - beda gaya kepemimpinan, Riza menegaskan setiap pemimpin tetap punya satu tanggung jawab yakni mengatur, mengelola, dan melayani warganya.

Begitu pula dirinya dan Gubernur DKI Anies Baswedan maupun jajaran Pemprov DKI yang tetap menjalankan tugas serta tanggung jawabnya sebagaimana visi - misi program dan peraturan perindang - undangan.

"Kami juga pak Gubernur, saya dan jajaran juga punya tugas memimpin, mengatur mengelola melayani warga Jakarta sesuai dengan peraturan perundang-undangan sesuaid dengan visi - misi program," pungkas Riza.

Diketahui hari pertama berdinas, Mensos Tri Rismaharini menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial.

Risma berdialog dengan seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya.

Risma berdialog menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri ini. Seperti pendapatan per bulan hingga bagaimana hasil pendapatannya itu dimanfaatkan.

"Bapak-ibu saya carikan ‘rumah’ jadi ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya," kata Risma, Senin (28/12/2020).

Setelah berdialog sekitar 30 menit, selanjutnya rombongan terus bergerak.

Setelah tadi di atas jembatan, kali ini, Risma memilih turun ke bawah jembatan.

Untuk keperluan itu, ia harus rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.

Di salah satu sudut, tampak salah satu lokasi hunian gelandangan.

Di sini terlihat di antaranya kasur gulung lusuh, almari butut, perangkat mandi, dan sandal jepit berserakan di sekitarnya, yang ditinggal penghuninya.

Respon Wali Kota Jakarta Pusat

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi langsung merespon blusukan Risma ke warga pemulung.

Irwandi mengaku sudah lama tahu ada sejumlah pemulung yang tinggal di bawah fly over di Jalan Pramuka, Salemba.

Hal ini disampaikan Irwandi menanggapi langkah Menteri Sosial Tri Rismaharini yang blusukan di fly over itu dan menemukan sejumlah pemulung yang tinggal di sana.

"Sudah lama itu. Kita sebenarnya sudah lama (tahu), kita sudah tertibkan beberapa kali balik lagi," kata Irwandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/12/2020).

"Sudah berapa kali ditertibkan. Cuma disangka Bu Risma belum pernah disentuh. Sudah kita sentuh," sambungnya.

Irwandi mengatakan, ada tujuh kepala keluarga yang tinggal di situ. Tak semuanya pemulung, ada juga yang berdagang.

Mereka sebelumnya adalah warga permukiman kumuh di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

"Rumahnya kebongkar, dijual. Karena dia udah usaha dekat situ, dia enggak bisa pindah," ujar Irwandi.

Irwandi menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah pernah menawarkan warga kolong jembatan itu untuk tinggal di rumah susun milik Pemprov.

Namun, mereka menolak karena lokasinya yang jauh dari tempat usaha mereka.

"Rusunnya dari perumahan jauh-jauh, dia mau dekat. Saya bilang ya enggak bisa. Ya itu masyarakatnya biasa, dia kan usaha disitu, di Cikini, di Senen," ujarnya.

Irwandi pun kini mengaku tak keberatan jika Kementerian Sosial hendak turun tangan mengatasi masalah ini.

Ia memastikan Pemprov DKI siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat.

"Sama kok, pemerintah-pemerintah juga. Prinsipnya Pemkot sudah mengerjakan. Cuma nanti akan dibantu dengan kementerian kan bagus malah ada penguatan," kata Irwandi.

"Sebentar lagi juga kelar ini. Barang yang di situ sudah kita kosongin. Sudah koordinasi. Sudah oke, Bu Risma oke, Pemda sudah nanganin sudah bagus katanya," tambah dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas