15 Budayawan dan Pendiri Bamus Betawi Terima Gelar Kehormatan 2020
Majelis Adat Bamus Betawi menggelar Pagelaran Budaya dan Anugerah Gelar Kehormatan 2020, pada Minggu (10/1/2021).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Adat Bamus Betawi menggelar Pagelaran Budaya dan Anugerah Gelar Kehormatan 2020, pada Minggu (10/1/2021). Sebanyak 3 budayawan dan 12 tokoh pendiri Bamus Betawi menerima gelar kehormatan tersebut.
Ketua Majelis Adat Bamus Betawi Nuri Thaher mengatakan selain merupakan kegiatan tahunan, pemberian anugerah ini punya tujuan guna menjaga dan menghormati para leluhur budaya betawi.
"Ini adalah kegiatan tahunan, walaupun masa pandemi Covid-19, kita tetap bisa menggelar dengan protokol kesehatan," ucap Nuri dalam keterangannya, Minggu (10/1/2021).
Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung berharap pemberian penghargaan ini bisa membawa dampak positif pada kelestarian dan tumbuh kembangnya kebudayaan betawi.
"Kita berterima kasih dan menyampaikan penghargaan yang besar kepada para tokoh dan pendiri Bamus Betawi," kata Lulung.
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Soto: Soto Padang, Soto Lamongan, hingga Soto Betawi
Anggota DPR RI ini mengingatkan kepada segenap warga Betawi untuk ramah kepada siapapun dan tidak melakukan sikap yang justru berpotensi memecah belah masyarakat.
"Jangan ngaku Betawi, tapi memecah belah Betawi. Kita harus ramah kepada siapapun. Mari kita membangun hubungan yang baik dengan pihak manapun, kita jaga kerukunan dan kekompokan di antara kita," tegasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Raih Penghargaan Gubernur Inspirasi Indonesia, Ini Kata Bamus Betawi
Tiga budayawan Betawi yang menerima penghargaan tersebut antara lain, Ridwan Saidi, Rahmi Ismail Marzuki, dan Firman Mutaco.
Sedangkan 12 nama tokoh pendiri Bamus Betawi yang menerima gelar kehormatan 2020 meliputi Mayjen (Purn) Eddi M Nalapraya (Koordinator Badan Pendiri), Nuri Thaher (Yayasan Sunda Kelapa), Effendi Yusuf (Ikatan Warga Jakarta), Brigjen (Purn) Abdul Syukur (Persatuan Masyarakat Jakarta), Rusdi Saleh (Lembaga Kebudayaan Betawi).
Kemudian, Hasbullah Tabrani (Keluarga Mahasiswa Betawi), Halimah Azis (Ikatan Keluarga Besar Arisan Jakarta), Maharani Kemal (Ikatan Keluarga Jakarta), Nurjanah Helmi (Ikrar), Taufiq Abdullah (Keluarga Pelajar Betawi), Robin Fadil Muhammad (Pemangku Adat Betawi), dan Taslih Nafis (Yayasan Jakarta).