Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Daging Sapi di Pasar Kebayoran Lama Tak Kunjung Turun Padahal Pedagang Sudah Mogok Jualan

Tiga hari setelah melakukan aksi mogok berjualan, harga daging sapi di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tak juga mengalami perubahan

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Harga Daging Sapi di Pasar Kebayoran Lama Tak Kunjung Turun Padahal Pedagang Sudah Mogok Jualan
Tribunnews.com/ Bambang Ismoyo
Penjual daging sapi di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Tiga hari setelah melakukan aksi mogok berjualan, harga daging sapi di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tak juga mengalami perubahan.

Seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Sari mengatakan, saat ini dirinya menjual daging sapi seharga Rp 120 ribu per kilogram.

Padahal, dirinya bersama para pedagang lain melakukan aksi mogok dagang agar harga daging dapat ditekan.

"Harganya kita bingung, nggak ada perubahan. Nah kalau sekarang mah paling mentok Rp 120 ribu per kilo," jelas penjual daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Istana Cari Solusi Stabilkan Harga Daging Sapi

Sari juga membeberkan, untuk harga daging sapi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dibanderol seharga Rp 96 ribu per kilogram.

Harga daging dari RPH ini sebelumnya sempat dipatok seharga Rp 86 ribu per kilogram.

Berita Rekomendasi

Namun, seiring berjalannya waktu harga daging kian naik.

Baca juga: Omzet Penjual Daging Sapi di Pasar Ciputat Tangsel Menurun

"Dari RPH (sekarang) sekitar Rp95 ribu. Dulu sempet Rp87 ribu," katanya.

Sari yang mewakili para pedagang lain menyesalkan, adanya aksi mogok jualan yang mereka lakukan selama tiga hari tidak mendapatkan tanggapan serius.

Baca juga: Daging Mahal dan Mogok Jualan, Lapak Pedagang Daging Sapi di Pasar Kranji Bekasi Kosong

Sebelumnya, aksi mogok para pedagang daging sapi merujuk pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.

"Dari pas mogok nggak naik, nggak turun. Intinya sekarang harganya tetap tinggi," ucap Sari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas