Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proses Pemakaman Jenazah dengan Prosedur Covid-19 di Jakarta Lebih Tinggi Dibanding Kematian Biasa

proses pemakaman harian yang memakai prosedur tetap (protap) Covid-19 di Jakarta lebih tinggi dibanding kematian biasa.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Proses Pemakaman Jenazah dengan Prosedur Covid-19 di Jakarta Lebih Tinggi Dibanding Kematian Biasa
Wartakotalive/Anggie Lianda Putri
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan proses pemakaman harian yang memakai prosedur tetap (protap) Covid-19 di Jakarta lebih tinggi dibanding kematian biasa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengungkap proses pemakaman harian yang memakai prosedur tetap (protap) Covid-19 di Jakarta lebih tinggi dibanding kematian biasa.

“Kami memakamkan dengan protokol Covid-19 itu kurang lebih sehari ada 100 jenazah. Sedangkan yang nonCovid-19 itu kurang lebih 90 jenazah per hari. Jadi ada 190 jenazah yang harus kami makamkan dalam sehari, makanya harus jaga kesehatan,” kata Suzi Marsitawati, di Balai Kota DKI, Senin (25/1/2021).

Suzi mengatakan, pihaknya terus menyiapkan lahan baru pemakaman untuk mengantisipasi minimnya lahan makam.

Baca juga: Amphuri Surati Satgas Covid-19 Minta Biaya Karantina Mandiri Jemaah Umrah Dibebaskan, Ini Alasannya

Namun, Suzi menyadari pembukaan lahan membutuhkan waktu sehingga dilakukan secara bertahap.

“Kan tidak mudah dalam sehari memakamkan empat orang. Jadi kami itu menyiapkan, awalnya kami mengakomodir di Tegal Alur (Jakarta Barat) dan Pondok Rangon (Jakarta Timur) yang sebetulnya itu bukan untuk Covid-19, tapi karena pandemi sehingga kami gunakan untuk permudah,” jelas Suzi.

Hal tersebut dilakukan Suzi, karena saat awal pandemi masyarakat khawatir terjadi penularan Covid-19 bila jenazah suspek maupun terkonfirmasi dibawa ke rumah.

Baca juga: Jubir Vaksinasi Covid-19: Menkes Upayakan Swab Antigen Bisa Dilakukan di Puskesmas

Karena itu, setelah jenazah dimandikan bakal dibawa petugas ke pemakaman untuk segera dikebumikan atau dikremasi.

Berita Rekomendasi

“Saat itu pada pandemi pertama kami menyiapkan makam dalam satu hari sekitar 30-40 lubang, sehingga tidak memungkinkan di TPU lain karena TPU lain nggak ada lagi lahannya,” ujar Suzi.

“Untuk lahan baru atau tempat makam saat itu hanya ada di Tegal Alur dan Pondok Rangon yang saat ini sudah penuh. Makanya kami sekarang membuka lahan baru seperti Rorotan (Jakarta Utara), Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), kemudian Bambu Apus (Jakarta Timur) serta TPU Dukuh (Jakarta Timur),” tambahnya.

Baca juga: Hampir Setahun Pandemi Covid-19, Dokter Reisa: Bukan Lagi Saatnya Main-main dan Ambil Risiko

Kata Suzi, untuk pembelian lahan di TPU Dukuh sebetulnya tidak hanya diperuntukan bagi jenazah Covid-19.

Namun, juga untuk jenazah lain nonCovid-19 yang membutuhkan pelayanan.

“Jadi kami pelan-pelan (perluasannya) dan kami juga dibantu (dinas lain) untuk penggunaan alat berat (pematangan lahan makam),” ungkapnya.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Proses Pemakaman Korban Virus Covid-19 Lebih Tinggi Dibanding Kematian Biasa Setiap Harinya

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas