Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Praktik Prostitusi di Kos-kosan di Serpong Terbongkar, Berawal Dari Penyamaran Petugas Satpol PP

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol Kota Tangsel, Muksin Al Fachry mengatakan terungkapnya dugaan praktik prostitusi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Praktik Prostitusi di Kos-kosan di Serpong Terbongkar, Berawal Dari Penyamaran Petugas Satpol PP
SURYA
Ilustrasi prostitusi online. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Berawal dari penelusuran seorang petugasnya, satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan (Satpol PP Kota Tangsel) mengungkap dugaan jaringan postitusi online yang bermarkas di hotel kawasan Serpong maupun kosan di kawasan Rawa Buntu, Serpong Tangerang Selatan pada Rabu (3/2/2021) sore.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry mengatakan terungkapnya dugaan praktik prostitusi online itu diawali melalui percakapan aplikasi media sosial (medsos).

Menurutnya saat itu seorang petugas Satpol PP Kota Tangsel melakukan percakapan melalui aplikasi tersebut dengan seorang wanita pekerja seks komersial (PSK).

"Jadi awalnya kami menggunakan aplikasi medsos untuk tahu di situ ada BO (open booking PSK-red) atau tidak. Begitu sudah tahu kita jadi pelanggan, kami datang," kata Muksin kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi, Serpong, Kota Tangsel, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Fakta Rumah Kos di Mojokerto Jadi Sarang Prostitusi, Sediakan Paket Doraemon, Nobita hingga Sizuka

Setelah mendapati kepastian terkait dugaan tindak prostitusi online, pihak Satpol PP Kota Tangsel pun langsung meluncur ke dua lokasi tersebut.

Benar saja, pihaknya mendapati sejumlah alat bukti yang berkaitan dengan adanya tindak asusila di dua lokasi penginapan itu.

Bahkan, pihaknya pun mendapati pasangan tanpa busana pada salah satu kamar hotel maupun indekos tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kami periksa kamar lain kita ketok dia buka pintu eh dia lagi telanjang. Barang bukti yang diamankan alat kontrasepi yang telah digunakan dan masih utuh," jelasnya.

Baca juga: Demi Penuhi Gaya Hidup dari Make-up hingga Pulsa, 4 Gadis Terlibat Prostitusi di Tanjung Priok

Adapun dari razia tersebut pihaknya menjaring belasan wanita yang diduga sebagai PSK beserta pasangannya.

"Total diamankan 12 orang terdiri dari 6 cewe dan 6 cowo. Dari Hotel Urban didapati 4 cowo dan 2 cewe. Dari kos-kosan di Rawa Buntu didapati 2 cowo dan 4 cewe," pungkasnya.

Prostitusi Online Doraemon

Layanan paket prostitusi online Doraemon, Nobita dan Shizuka diungkap pihak kepolisian Subdit Cyber Dirkrimsus Polda Jatim.

Diketahui, praktik prostitusi online tokoh kartun tersebut merupakan pelayanan yang dibuat oleh tersangka Om Kos atau OS (38).

Baca juga: Detik-detik Penggerebekan Praktik Prostitusi Libatkan ABG di Sunter, Ini Pengukan Muncikarinya

OS, menyediakan layanan paket prostitusi online tersebut di indekos miliknya di kawasan Kranggan, Mojokerto, Jawa Timur.

Ada 36 wanita dan 6 diantaranya pelajar yang dijadikan paket prostitusi online di Indekos Kranggan, Mojokerto.

Tersangka Om Kos merekrut enam korban pelajar SMP, SMA/SMK/MA, untuk pemasaran atau reseller prostitusi online indekos.

DIketahui, Om Kos tawarkan jasa prostitusi online atau jasa plus-plus di Facebook.

Lalu, resellernya membuat akun Facebook palsu yang kemudian bergabung di grup FB "Info Kost dan Kontrakan Area Mojokerto" dan "Kost dan Kontrakan Mojokerto, Ngoro, dan Pasuruan".

Dari situ, tim Subdit Siber melakukan penelusuran dan akhirnya tersangka ditangkap pada Jumat 29 Januari 2021 kemarin.

Berdasarkan hasil pemeriksaannya, tersangka Om Kos menjual puluhan ABG dengan kedok jasa indekos harian atau jam.

"Tersangka dibantu enam tersangka lain yang masih di bawah umur," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo di Mapolda Jatim, Senin, (1/2/2021).

Ironisnya, reseller tersebut ditugasi oleh tersangka merekrut wanita ABG untuk dijajakan ke lelaki hidung belang.

Rata-rata wanita yang dijajakan adalah pelajar tingkat SMP dan SMA.

Informasi sewa kamar indekos itu hanya kedok.

Saat ada pelanggan yang tertarik, para reseller ABG kemudian menggiring pelanggan untuk berkomunikasi lewat inbox di FB.

Di situlah wanita-wanita ABG ditawarkan tersangka ke lelaki hidung belang.

Jika tertarik, komunikasi kemudian dilanjutkan melalui WhatsApp.

Tersangka kemudian mengirim list harga.

Sekali kencan ada yang bertarif Rp 250 ribu hingga Rp 600 ribu.

Varian harga tersebut dimasukkan paket yang diberi nama "Nobita, Doraemon dan Shizuka"

Nama paket tersebut tergantung pada shift yang disewakan.

Selain tarif jasa 'mantab-mantab' itu, tersangka Om Kos juga menarik uang sewa kamar indekos sebesar Rp 50 ribu per lima jam.

"Eksekusi dilakukan di rumah tersangka yang merupakan pemilik indekos," imbuh Slamet.

Akibat perbuatannya, tersangka Om Kos kini ditahan di Markas Polda Jatim.

Ia dijerat dengan Pasal 27 Ayat (1) Juncto Pasal 45 Ayat (1) Undang-undang ITE Juncto Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ancaman hukumannya minimal lima tahun penjara.

Fakta-fakta Praktik Prostitusi di Kawasan Puncak Bogor

Terungkap fakta-fakta praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, praktik protistusi kawasan Puncak tersebut terbilang sangat terkenal di kalangan masyarakat.

Para PSK kawasan Puncak Bogor ini, kebanyakan dihadiri PSK berusia remaja, hingga PSK Timur Tengah.

Tak sedikit sejumlah pria hidung belang menjajakan nafsu birahinya ke para PSK Kawasan Puncak Bogor.

Menjamurnya hotel dan villa Kawasan Puncak, membuat para PSK leluasa layani pria-pria hidung belang.

Demi kebutuhan hidup sehari-harinya, jasa para PSK Kawasan Puncak itu pun meraup keuntungan banyak.

Pada era tahun 90-an, sebuah lokalisasi PSK Gang Semen, kawasan Cibogo, Megamendung, ini menjadi tenar.

Dikenal dengan sebutan Gang Semen, lantaran jalan masuk tersebut diketahui terbuat daru pluran semen.

Bahkan, ada juga yang menyebutkan apabila di kawasan tersebut dulunya merupakan pabrik semen merah.

Sehingga dinamai Gang Semen.

Komplek Gang Semen itu bangunan rumah tinggal dibuat bertingkat dan berdempetan dan berhadapan.

Bila diibaratkan seperti komplek ruko.

Bagi pendatang baru untuk masuk ke lokalisasi tersebut agak ribet.

Sebab, penjaga keamanan berpakaian preman dengan garang menanyakan keperluan pengunjung.

Maklum takut ada petugas yang menyamar.

Berbeda dengan pelanggan.

Mereka dapat langsung masuk dan disambut para PSK yang rata-rata sudah berdiri di tempat mereka bekerja.

Para PSK tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Indramayu.

Ada yang berusia remaja, muda sekira 20 tahunan ke atas dan berumur 30 tahunan.

Jika tidak salah tarif PSK tersebut berkisar minimal Rp 500.000 lebih.

Nilainya cukup besar pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an.

Di lokaslisasi terbesar di Kabupaten Bogor itu juga terdapat sejumlah hotel yang dipergunakan untuk lampiaskan hawa nafsu.

Pada tahun 2009 lokalisasi Gang Semen ditutup oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Meski demikian disebutkan bahwa para PSK tersebut ada yang pindah ke Gang Sempit dan Gang Bengkel.

Selain itu ada juga yang bekerja sendiri dengan memanfaatkan warga setempat mencarikan pelanggan.

Kembali Ditangkap

Penangkapan PSK di kawasan Puncak sering dilakukan.

Baik itu dari Polres Bogor dan Satpol PP Kabupaten Bogor.

Baru-baru ini Polres Bogor menangkap 4 PSK yang sedang melayani pria hidung belang di Vila Megamendung, Kabupaten Bogor.

Dalam penggerebekan di Vila RMI ke 4 PSK tersebut adalah LL (17 ), SH (24 ), R (20 ), IM (21), dan DPS (31).

Kemudian mucikari beinisial NO (35 ) dan penjaga vila berinisial LS (33).

Untuk short time, tarif PSK tersebut Rp 500.000

Sedangkan NO dan LS masing-masing mendapat keuntungan Rp 100.000,- dari setiap orangnya.

Sementara PSK mendapat Rp 300.000.

“Pelaku NO sebagai mucikari mendapat pesanan dari LS sebagai karyawan penginapan tersebut"

"LS sendiri menawarkan kepada penyewa vila yang memesan kamar mengunakan aplikasi Red Doorz,” kata Kapolres Bogor, AKBP Harun.

Paket Kawin Kontrak

Pelayanan jasa seks komersial di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengalami inovasi.

Para muncikari yang disebut mamih mempekerjakan anak asuhnya atau PSK dengan layanan paket.

Layanan paket tersebut mulai berkembang di tahun 2014.

Layanan paket itu berupa paket kawin kontrak selama sepekan atau lebih dan short time.

Untuk paket kawin kontrak tarifnya di atas 5 juta. Sedangkan short time Rp 500.000.

PSK yang mendapatkan paket kawin kontrak dapat dibawa atau diberikan tempat menetap.

Jika pelanggan menyukai wanitanya, maka durasi kontraknya bisa lama.

Ada yang dibelikan motor dan perhiasan.

Asal Timur Tengah

PSK di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tak hanya dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan, dan Indramayu.

Melainkan ada juga PSK Timur Tengah.

Mereka itu disebut PSK Maroko.

Usianya juga muda.

Dari usia 20 tahun hingga 30 tahun.

Tapi, tarifnya sangat mahal.

Sekitar Rp 5-6 juta per malam.

Tarifnya mahal dinilai wajar lantaran parasnya yang cantik.

Mereka umum melayani wisatawan asing yang datang ke Puncak.

Tentunya juga untuk dapat merasakan layanan PSK Maroko tidaklah mudah.

Sebab, banyak pintu yang harus dilalui.

(TribunJatim.com/Wartakotalive.com/Dodi Hasanuddin/Rizki Amana)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menyamar jadi

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas