TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam residivis berkomplot melakukan penipuan, sasarannya warga yang datang dari luar Jakarta, khususnya remaja.  

Mereka memang acap kali mengincar remaja yang mengendarai sepeda motor berpelat luar Jakarta.

"Mereka residivis yang suka mengincar remaja dari luar Jakarta untuk melakukan penipuan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Burhanuddin, saat konferensi pers, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Petugas PPSU di Cideng Nyaris Jadi Korban Penipuan Modus Dijanjikan Bansos 

AKBP Burhanuddin menjelaskan, modus para pelaku.

Pertama mereka mencari sepeda motor yang berpelat luar Jakarta, di jalanan ibu kota.

Setelah ketemu, mereka mengamati pengendara sepeda motornya terlebih dahulu.

Apakah remaja atau bukan.

Kalau remaja, kata Burhanuddin, para pelaku langsung memepet sepeda motornya.

"Setelah motor korban dipepet, pelaku bilang ke korban ini pernah melukai keluarganya (pelaku)," tutur Burhan.

"Padahal ucapannya itu bohong. Cuma modus saja untuk mengelabui korban," lanjutnya. 

Setelah itu, korban tidak terima atas tuduhan pelaku tersebut.

Alhasil, korbannya ini bersikeras untuk meminta pelaku membuktikan perbuatannya.

Dari situlah pelaku mengajak korban untuk menuju ke suatu tempat yang gelap lantaran melakukan aksinya hanya tiap malam. 

"Biasanya diatas jam enam sore. Korban dari luar Jakarta ini kan remaja labil dan tidak tahu jalanan Jakarta," tutur Burhan.

"Jadi setelah dibawa ke suatu tempat, korbannya turun dari sepeda motor dan diajak ke dalam gang. Karena emosinya tidak labil, remaja ini lupa mencabut kuncinya," lanjut Burhan.

Baca juga: Aksi Paspampres Gadungan Tipu Korbannya, Modus Pura-pura Beli dan Tes Motor, Lalu Kabur Tancap Gas

Setelah jarak korban jauh dari sepeda motornya, saat itulah rekan pelaku beraksi.

Sebab, sedari tadi rekannya itu membuntuti mereka dan langsung membawa kabur sepeda motor korban. 

"Nah, pelaku yang mengajak korban ke ujung gang tadi, meminta korban untuk menunggu di ujung gang itu," jelas Burhan.

"Dia (pelaku) mengatakan ingin pipis sebentar, tidak tahunya kabur juga," sambungnya. 

Korban pun menunggu lama lantaran pelaku tidak balik lagi ke lokasi.

Setelah beberapa lama, korban balik lagi ke tempat parkir sepeda motornya tadi.

Nahas, korban pun kaget saat mengetahui sepeda motornya hilang dan pelaku yang mengajaknya tadi dinilai sebagi penipu.

"Itu beberapa kasus yang kami dapatkan dari aksi pelaku. Masih ada modus lainnya," jelas Burhan.

"Karena mereka telah beraksi sebanyak lima belas kali," lanjutnya.

Menggunakan Atribut Ojek Online 

Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat berhasil mengamankan pencuri sepeda motor yang mengenakan atribut ojek online.

Total ada enam pelaku yang diamankan Satuan Reserse Kriminal Metro Jakarta Pusat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Burhanuddin, mengatakan mereka kerap melakukan aksinya di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya.

Burhan mengatakan, atribut ojek online tersebut didapatkan dengan cara membeli di pasar.

"Biasanya juga mereka mengincar remaja tanggung yang emosinya masih labil," kata Burhan, sapaannya, saat diwawancarai awak media, di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2021) sore.

Baca juga: Sebelum Beraksi Tipu Korbannya, Komplotan TNI Gadungan Beli Seragam di Toko Online 

Selain itu, kata Burhan, pelaku juga kerap mengincar sepeda motor yang berpelat luar Jakarta.

"Mereka juga sengaja mengincar sepeda motor yang berpelat nomor di luar Jakarta," ucap Burhan.

Sebab, berdasarkan keterangan pelaku, pengendara yang berasal dari luar Jakarta tidak mengetahui jalanan di ibu kota.

"Mereka tahu kalau orang yang datang dari luar Jakarta ini buta arah. Jadi, mereka mengincar mereka agar lebih mudah kaburnya," tutur Burhan.

Dia menambahkan, pelaku telah beraksi sekira 15 kali.

"Sudah lima belas kali beraksi di Jakarta dan sekitarnya. Korbannya selalu mengincar remaja dan orang luar Jakarta," tegas Burhan.

Kini, barang bukti berupa sembilan sepeda motor diamankan Polres Metro Jakarta Pusat. 

Polisi pun menjerat mereka dengan Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP tentang penipuan serta penggelapan pertolongan jahat.

"Dengan ancaman pidana diatas empat tahun penjara," tutup Burhan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Maling Motor Beratribut Ojek Online di Jakarta Pusat Incar Warga Luar DKI, Begini Modusnya,