PDIP Ragukan Kredibilitas Organisasi yang Beri Penghargaan ke Anies Sebagai Pahlawan Transportasi
Keraguan ini disampaikan Gilbert lantaran merasa tak ada perkembangan berarti yang dilakukan Anies selama ini di bidang transportasi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak meragukan kredibilitas Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), selaku pihak pemberi penghargaan pahlawan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Adapun nama Anies masuk dalam jajaran 21 pahlawan dalam 21Heroes2021 lantaran dianggap berhasil membangun transportasi ramah lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Saya merasa ada yang ganjil soal lembaga TUMI ini, karena tidak jelas. Kredibilitasnya juga saya ragukan," ucapnya, Sabtu (6/2/2021).
Selain itu, anggota Komisi B DPRD DKI turut mempertanyakan kriteria dari pemberian penghargaan itu sehingga nama Anies sejajar dengan CEO SpaceX dan Arsitek Produksi Tesla Elon Musk hingga Wali Kota Paris Anne Hidalgo yang juga masuk daftar tersebut.
"Perlu kejelasan kriteria TUMI tersebut dan transparansi (penilaian) seperti apa," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Mengenal TUMI, Lembaga yang Nobatkan Anies Jadi Pahlawan Transportasi
Keraguan ini disampaikan Gilbert lantaran merasa tak ada perkembangan berarti yang dilakukan Anies selama ini di bidang transportasi.
Integrasi transportasi umum lewat program JakLingko yang menjadi unggulan Anies pun dinilai belum mampu memberikan dampak positif pada perbaikan transportasi publik di ibu kota.
"Sejauh ini tidak ada yang bermakna di bidang transportasi, seperti yang kami evaluasi di Komisi B," ujarnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Gilbert menilai, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu justru membuat kebijakan yang keliru.
"Kebijakan ganjil genap mobil (di masa pandemi Covid-19) malah membuat warga pindah ke transportasi publik yang diikuti peningkatan kasus Covid-19, dimana 70 persen merupakan pengguna angkutan publik," kata dia.
Belum lagi kebijakan yang sempat diwacanakan Anies, seperti sepeda masuk tol hingga ganjil genap bagi kendaraan bermotor yang dinilai malah merugikan masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Jadi kebijakan Anies di bidang transportasi sebagian besar tidak tepat, sehingga jadi aneh kriteria penghargaan ini," tuturnya.
Apa itu TUMI?
Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) memasukan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam jajaran pahlawan transportasi dunia tahun 2021 atau 21 Heroes 2021.
Lalu sebenarnya apa itu TUMI?
Berdasarkan informasi dari laman resminya, TUMI adalah organisasi yang mendorong inisiatif implementasi kebijakan tentang transportasi urban berkelanjutan.
Organisasi asal Jerman itu dibentuk oleh 11 mitra bergengsi.
TUMI dibentuk untuk merubah transportasi urban yang mengedepankan kepentingan manusia dan lingkungan demi mencapai tujuan berkelanjutan di masa depan.
TUMI mendukung proyek-proyek di bidang transportasi yang dibuat pemangku kebijakan di seluruh dunia untuk merubah mobilitas masyarakat perkotaan.
Dalam mendukung pengembangan sistem transportasi urban berkelanjutan, TUMI mengedepankan tiga pilar yakni inovasi, pengetahuan, dan investasi.
Lantas, Apa itu 21 Heroes 2021?
21 Heroes 2021 adalah penghargaan yang diberikan kepada 21 tokoh dunia yang dinilai mampu mengembangkan sistem transportasi urban berkelanjutan di tengah tantangan global menghadapi pandemi Covid-19.
"Penghargaan 21 Heroes 2021 diberikan kepada mereka yang sukses mengembangkan transportasi pada tahun 2020, terlepas dari tantangan yang sedang dihadapi saat ini, serta berinisiatif untuk mengembangkan mobilitas urban berkelanjutan pada tahun 2021," jelas TUMI dikutip dari laman resminya.
Dikutip dari Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), berikut nama-nama yang masuk dalam penghargaan 21 Heroes 2021:
1. Elke Van den Brandt, Minister of the Government of the Brussels Capital Region, Belgium
2. Carlos Cadena-Gaitán Transport Secretary of Medellín, Colombia
3. Andriy Bilyy, Transport & Mobility Manager, Lviv City Council, Ukraine
4. Dagmawit Moges, Minister of Transport of the Federal Democratic Republic of Ethiopia
5. Arun Bothra, Chairman and Managing Director of Odisha State Road Transport Undertaking (OSRTC) and Managing Director of Capital Region Urban Transport (CRUT) Odisha, India
6. Elon Musk, SpaceX-Founder and CEO of Tesla, USA
7. Joe Ma, Deputy General Manager of Shenzhen Bus Group Co.Ltd., China
8. Dongho Chang, Traffic Engineer, Seattle, USA
9. Nicolás Estupinan, Secretary of Mobility of Bogotá, Colombia
10. Erion Veliaj, Mayor of Tirana, Albania
11. Felix Weisbrich, Head of the Roads and Parks Department in FriedrichshainKreuzberg, Berlin, Germany
12. Birgit Hebein, Former Executive City Councilor for Urban Planning, Traffic & Transport, Climate
Protection, Energy Planning and Public Participation in Vienna, Austria
13. Nelson Marchezan Junior, Mayor of Porto Alegre, Brazil
14. Anne Hidalgo, Mayor of Paris, France
15. Areli Carreón, Bicycle Mayor of Mexico City, Mexico
16. Jeffrey Tumlin, Director of Transportation, San Francisco Municipal Transportation Agency (SFMTA), California, USA
17. Anies Baswedan, Govenor of Jakarta, Indonesia
18. Soumini Jain, Former Mayor of Cochin Corporation in Kochi, India (2015-2020)
19. Zannatul Ferdous, Mayor of Singra, Bangladesh
20. Hassan Ali Joho, Governor of Mombasa County, Kenya
21. Karima Delli, Chairperson of the Transport Committee in the EU Parliament
Tanggapan Anies Baswedan
Selama kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Jakarta dianggap telah mengalami peningkatan signifikan dalam segi transportasi umum massal terlepas dari tantangan Covid-19 yang kini tengah dihadapi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dianggap berhasil mentransformasi sistem angkutan umum massal yang nyaman dan inklusif yang diaplikasikan dalam sistem JakLingko.
Lewat sistem tersebut, Anies berhasil mengintegrasikan halte dengan stasiun commuter (KRL) maupun MRT, sekaligus melihat peluang adanya pengembangan peluncuran bus listrik untuk operasional transportasi umum massal.
Selain itu, Anies Baswedan juga telah berhasil mengubah paradigma prioritas fasilitas pendukung transportasi.
Kini, pejalan kaki menjadi prioritas utama pembangunan di Jakarta, kemudian diikuti kendaraan bebas emisi (sepeda), transportasi umum massal, dan terakhir kendaraan pribadi.
Perubahan paradigma ini yang kemudian membuat Pemprov DKI semakin gencar melakukan terobosan dengan revitalisasi trotoar dan pembuatan 63 kilometer jalur sepeda.
Berkat transformasi ini juga, Pemprov DKI berhasil menyabet STA Award 2020 belum lama ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari hasil kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat.
"Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, kami dari awal membuka kesempatan seluas-luasnya bagi publik untuk terlibat dalam perencanaan pembangunan sistem transportasi," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).
Ia pun berharap, kolaborasi seperti ini bisa terus ditingkatkan demi mendukung sistem transportasi yang lebih baik dan ramah terhadap penggunanya.
"Perencanaan sistem transformasi transportasi di Jakarta merupakan bentuk dari partisipasi publik yang dikerjakan dengan baik oleh pemerintah daerah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TUMI Nobatkan Anies Jadi Pahlawan Transportasi, Lembaga Apa Itu?"