Keberadaan Ular Sebesar Pohon di Pintu Air Karet Masih Misteri, Petugas Cek Gorong-gorong Tiap Hari
Keberadaan ular sanca batik berukuran jumbo yang muncul di Pintu Air Karet, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat masih misteri.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini keberadaan ular sanca batik berukuran jumbo yang muncul di Pintu Air Karet, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih misteri.
Ular yang disebut diameternya sebesar pohon tersebut sebelumnya sempat viral di media sosial setelah muncul, Selasa (9/2/2021).
Namun, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat belum menemukan ular tersebut hingga kini.
Baca juga: Dikira Ular, Warga Malang Temukan Mayat Perempuan, Setengah Badannya Terkubur
"Belum ditemukan, sulit karena ularnya masuk gorong-gorong," kata Kepala Suku Dinas Damkar Jakarta Pusat, Asril Rizal, saat dihubungi, Jumat (12/2/2021).
Sejak kemunculan ular tersebut, petugas Damkar Jakarta Pusat telah ditugaskan guna menangkap ular tersebut.
Baca juga: Viral Penampakan Ular Sebesar Pohon, Merayap di Turap Pintu Air Karet Petamburan
Bahkan, kata Asril Rizal, hingga hari ini petugas Damkar masih mencari ular di tempat itu.
"Setiap hari ada petugas kami mengecek di gorong-gorong itu. Tapi tidak muncul-muncul ularnya," kata Asril.
Video dan Penjelasan Soal Sanca Batik
Sebelumnya
Warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat digegerkan dengan kemunculan ular piton berukuran jumbo di Pintu Air Karet, Selasa (9/2/2021).
Ular berjenis sanca batik tersebut muncul di dekat antara Pintu Air Karet dan Rumah Susun Petamburan.
Penampakan ular besar pun sempat diabadikan warga melalui video ponsel dan akhirnya viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang diunggah akun Instagram @info_jakartapusat, ular itu sedang meliuk-liuk di bebatuan dan ditonton warga setempat.
"Ini di kawasan Petamburan di pinggir pintu air ada sebuah ular gede sekali," kata warga yang merekam video tersebut.
Baca juga: Warga Digegerkan Kemunculan Ular Sebesar Pohon di Pintu Air Karet Tanah Abang
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal mengaku pihaknya sudah mendapat laporan dari warga setempat mengenai penemuan ular tersebut Selasa siang.
Petugas pun langsung diterjunkan ke lokasi.
"Tapi sampai sekarang ularnya belum tertangkap," kata Asril saat dihubungi, Selasa (9/1/2021) sore pukul 17.20 WIB.
Menurut Asril, saat petugas tiba di lokasi, ular tersebut sudah tak terlihat.
Warga menyebut ular itu masuk ke gorong-gorong.
"Nanti kita cari, kalau nongol lagi kita tangkap. Nanti kita kabari kalau sudah tertangkap," kata Asril.
Sebesar pohon
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada pukul 16.00 WIB banyak warga yang penasaran dengan keberadaan ular tersebut.
Rizal (19) warga setempat membenarkan kemunculan ular berukuran jumbo tersebut.
"Benar ada. Ularnya segede pohon, tadi siang munculnya," ungkap Rizal kepada TribunJakarta.com, di lokasi.
Rizal tidak mengetahui siapa yang merekam video tersebut.
Baca juga: Ada Suara Benda Jatuh, Ternyata Ular Sanca Jatuh dari Prafon Kamar Mandi Tarso
"Kalau yang melihat ularnya memang beberapa orang saja. Tapi yang merekam saya tidak tahu," jelas Rizal.
Dia melanjutkan, ular tersebut kini bersembunyi di balik celah bebatuan.
"Sedang mengumpat di lubang-lubang batu itu. Panjangnya kira-kira sepuluh meter, besar banget," kata dia.
Warga setempat yang penasaran pun masih menanti kemunculan ular tersebut.
Mereka duduk di pinggir kali sembari melihat-lihat lubang bebatuan.
Jenis sanca batik
Melihat video yang beredar diketahui ular tersebut merupakan jenis sanca batik atau sanca kembang.
Catatan Wikipedia sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain.
Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia.
Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan.
Sanca kembang hidup di hutan-hutan tropis yang lembap (Mattison, 1999).
Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
Makanan utama sanca batik adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak.
Ular yang kecil memangsa kodok, kadal, dan ikan.
Baca juga: Ular Sanca Bersarang di Plafon WC SDN Margajaya 1 Bekasi
Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa (Mattison 1999, Murphy and Henderson 1997, Shine et al. 1999).
Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.
Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas.
Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya.
Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
Setelah makan besar lalu puasa puluhan bulan
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. (Tribunnews.com/ Tribunjakarta.com/ Muhammad Rizki Hidayat)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ular Segeda Pohon di Petamburan Belum Ketemu, Petugas Damkar Cek Gorong-gorong Tiap Hari