Karyono Wibowo: Saat Ini Perlu Mengerahkan Semua Potensi Nasional Menuju Kemandirian
Sejumlah praktisi, para ahli, dan pakar menilai pandemi covid-19 perlu dijadikan sebagai pijakan untuk membangun dan memperkuat kemandirian nasional
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah praktisi, para ahli, dan pakar menilai pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun terjadi perlu dijadikan sebagai pijakan untuk membangun dan memperkuat kemandirian nasional di berbagai sektor.
Kesimpulan itu terpotret dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk "Quo Vadis Penanganan Pandemi Covid 19" secara daring, Selasa (16/2/2021).
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, bahwa pandemi ini mengajarkan kita untuk memiliki ketahanan.
"Pandemi ini menguji negara kita, sejauh mana mempunyai ketahanan, baik dalam konteks keuangan negara maupun ketahanan sosial dan soal keamanan," kata Karyono Wibowo.
Karyono menyebut bahwa saat ini perlu mengerahkan semua potensi nasional menuju kemandirian. Salah satunya, pemerintah perlu serius mewujudkan industri alat kesehatan dan obat dalam negeri.
Ia menyontohkan penemuan alat pendeteksi virus corona bernama GeNose yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), ini harus didorong serius oleh pemerintah secara lebih kongkrit.
"GeNose bahkan lebih cepat, akurat, dan harganya lebih murah. Jika diproduksi secara masal maka harganya akan lebih murah. Dengan demikian target menurunkan angka penularan dengan 3T bisa lebih maksimal," ujar Karyono.
Sementara itu, Prof Keri Lestari dalam paparannya mengatakan bahwa virus memang berbahaya. Tetapi orang yang menyebarkan virus lebih berbahaya.
Karena itu, Keri Lestari mengingatkan agar kedisiplinan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (tracing, testing, treatment) harus benar-benar ditingkatkan.
"Dengan menerapkan disiplin 3M dan 3T, serta vaksinasi yang masif, maka penularan covid-19 akan terhambat, pandemi akan melambat, dan ekonomi pun akan meningkat," jelas Keri.
Menurut Keri, tes dan vaksinasi menjadi kepentingan negara bukan hanya individu. Karenanya kebijakan presiden yang menggratiskan vaksin harus diapresiasi.
Ia juga menilai Indonesia perlu meniru India yang tergolong sukses dalam menangani pandemi covid-19. Mereka menerapkan strategi testing yang masif dan deteksinya pun cepat.
Kemudian India juga melakukan tracing yang agresif dari rumah ke rumah. Meski lockdown dilonggarkan namun mereka menggencarkan test dan trace. Ketika ada kasus positif, mereka pun gerak cepat melakukan karantina. Dengan strategi ini India mampu menekan jumlah kasus aktif covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.