Lompat dari Flyover Kalibata Sejak Selasa Malam, Jodi Belum Ditemukan
Memasuki hari ketiga, pencarian Jodi yang lompat dari flyover Kalibata masih belum berhasil, keluarga harap Jodi segera ditemukan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan terus mencari keberadaan Muhammad Jodi Alamsyah (27)
Warga RT 02/RW 13 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati itu hanyut di aliran Kali Ciliwung pada Selasa (16/2/2021) malam.
Jodi hanyut setelah lompat dari flyover Kalibata.
Hingga kini Jodi belum ditemukan.
Tim dibantu warga terus berjibaku menyusuri aliran Kali Ciliwung demi menemukan Jodi.
Belum Diketahui Motif Jodi Tiba-tiba Lompat dari Flyover Kalibata
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan Jodi hanyut setelah melompat ke Kali Ciliwung.
"Keterangan dari warga yang melihat kejadian sekira pukul 19.00 WIB korban berada di jembatan Kalibata dekat Jalan Cililitan III lalu tiba-tiba melompat ke Kali Ciliwung," kata Gatot di Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).
Belum diketahui pasti motif Jodi melompat, pasalnya saat kejadian korban berada seorang diri di jembatan Kalibata lalu tiba-tiba terlihat melompat.
Warga di sekitar lokasi kejadian sempat berupaya menyelamatkan Jodi dengan menyisir Kali Ciliwung.
Nahas upaya gagal lalu melapor ke Damkar Jakarta Timur.
"Saat mau ditolong warga korban menghilang di cekungan Kali Ciliwung. Kami terima laporan warga pukul 20.16 WIB lalu langsung mengerahkan anggota ke lokasi melakukan pencarian," ujarnya.
Pencarian Jodi Sempat Terkendalam Minimnya Penerangan
Gatot menuturkan pencarian dilakukan mengerahkan unit perahu karet menyusuri aliran Kali Ciliwung dari lokasi jatuhnya Jodi ke arah Pintu Air Manggarai.
Namun minimnya penerangan karena dilakukan malam hari membuat pencarian tidak maksimal sehingga dihentikan sementara pukul 23.10 WIB.
"Pencarian kita lanjutkan pada Rabu (17/2) pagi. Korban memiliki ciri khusus jenggot, kumis, dan rambut keriting panjang. Saat kejadian korban mengenakan kaos warna hitam dan celana jeans biru tua," tuturnya.
Warga yang menemukan pria tak dikenal dengan ciri khusus sebagaimana Jodi diharapkan melapor ke petugas terdekat guna penanganan lebih lanjut
Keluarga Cemas Menunggu Hasil Pencarian Jodi
Santawi (62), kalut memikirkan nasib keponakannya, Muhammad Jodi Alamsyah (27) yang hanyut di aliran Kali Ciliwung pada Selasa (16/2/2021).
Bersama anggota keluarga lain, Santawi harap-harap cemas menanti kabar Jodi yang melompat dari Flyover Kalibata ke Kali Ciliwung sekira pukul 19.00 WIB.
"Ya, harapannya mudah-mudahan bisa cepat ketemu. Mudah-mudahan masih ada nyawanya, masih selamat," kata Santawi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).
Meski belum bisa memastikan alasan Jodi nekat melompat dari Flyover Kalibata ke Kali Ciliwung wilayah Kelurahan Cililitan yang memiliki tinggi sekitar 20 meter.
Saat terakhir meninggalkan rumah pada Selasa sore Jodi yang merupakan warga warga RT 02/RW 13 Kelurahan Cililitan tampak dalam keadaan linglung.
"Dia dari siang di hari kejadian sudah lari-lari, lari sana, lari sini. Tapi bukan dalam arti lari dikejar-kejar, dia dalam keadaan linglung, lagi ada masalah lah," ujarnya.
Dia menuturkan Jodi yang memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter dan berpostur kurus meninggalkan rumah tanpa mengenakan sandal.
Santawi menuturkan sejak sore hari meninggalkan rumah pihak keluarga pihak keluarga berupaya mengejar Jodi karena khawatir dengan kondisinya.
"Tapi pas di Flyover Kalibata dia tiba-tiba lompat begitu. Ciri-ciri korban ini berjenggot, kumisan, rambut ikal sebahu. Pergi dari rumah pakai kaos hitam dan celana panjang, enggak pakai sandal," tuturnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 13.00 WIB Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian dengan menyusuri Kali Ciliwung.
Upaya pencarian sebenarnya sudah dilakukan di malam hari kejadian Jodi hanyut, tapi dihentikan pukul 23.10 WIB karena minimnya penerangan.
Upaya Pencarian Jodi Terus Dilakukan
Upaya pencarian Muhammad Jodi Alamsyah (27) yang hanyut di aliran Kali Ciliwung pada Selasa (16/2) sekira pukul 19.00 WIB terus dilakukan.
Setelah pencarian yang dilakukan jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dihentikan pukul 23.10 WIB kemarin karena minimnya penerangan.
Kepala Pleton Sektor VII Kecamatan Kramat Jati, Damkar Jakarta Timur, Subariyadi mengatakan pencarian kembali dilakukan pada Rabu (17/2/2021).
"Dari Damkar Jakarta Timur sendiri ada sembilan personel yang terlibat. Pencarian menggunakan dua perahu karet," kata Subariyadi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).
Pencarian dilakukan dari Kali Ciliwung wilayah Kelurahan Cililitan lokasi jatuhnya Jodi setelah melompat dari Flyover Kalibata.
Bedanya dalam pencarian di hari kedua ini personel yang terlibat melakukan pencarian Jodi tidak hanya dari jajaran Damkar Jakarta Timur.
"Hari ini melibatkan Tim SAR gabungan, jadi tidak hanya dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur saja," ujarnya.
Subariyadi menuturkan pencarian Jodi yang tercatat warga RT 02/RW 13, Kelurahan Cililitan dilakukan hingga Pintu Air Manggarai sesuai arus Kali Ciliwung.
Berdasar keterangan keluarga Jodi dan saksi mata yang melihat kejadian korban terakhir mengenakan kaos warna hitam serta celana jeans warna biru tua.
"Untuk kendala pencarian kedua korban hari ini arus Kali Ciliwung deras, ini cukup menghambat pencarian. Tapi kita upayakan semaksimal mungkin mencari korban," tuturnya.
Pecarian Jodi Hingga ke Pintu Air Manggarai
Upaya pencarian Muhammad Jodi Alamsyah (27) yang hanyut di aliran Kali Ciliwung pada Selasa (16/2/2021) sekira pukul 19.00 WIB belum berhasil.
Meski di hari kedua pencarian pada Rabu (17/2/2021) jumlah petugas yang melakukan pencarian Jodi bertambah atau melibatkan Tim SAR gabungan.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan di hari kedua pencarian Jodi belum ditemukan.
"Kami mulai pencarian pukul 09.58 WIB sampai pukul 16.45 WIB tapi korban masih belum ditemukan. Pencarian hari ini dihentikan sementara," kata Gatot di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (16/2/2021).
Pencarian dihentikan sementara karena minimnya penerangan pada malam hari dan derasnya arus Kali Ciliwung yang dikhawatirkan membahayakan petugas.
Dalam pencarian di hari kedua ini Tim SAR gabungan menyisir sepanjang aliran Kali Ciliwung dari lokasi hanyutnya Jodi hingga ke arah Pintu Air Manggarai.
Tepatnya di aliran Kali Ciliwung wilayah Kelurahan Cililitan dekat Jalan Cililitan Kecil III lokasi Jodi jatuh setelah melompat dari Flyover Kalibata.
"Pencarian hari ini dihentikan sementara, dilanjutkan besok pagi. Besok kita maksimalkan pencarian, mudah-mudahan besok korban ditemukan," ujarnya.
Dalam pencarian pria warga RT 02/RW 13 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati di hari kedua ini pihak keluarga Jodi ikut mendatangi lokasi kejadian.
Santawi (62), paman Jodi menuturkan keponakannya itu meninggalkan rumah pada Selasa sore dalam keadaan linglung karena diduga sedang dirundung masalah.
"Dari pencarian hari pertama kemarin kita sudah memberikan foto korban ke petugas. Mudah-mudahan cepat ditemukan. Ciri khusus korban jenggotan, kumisan, rambut ikal sebahu," tutur Santawi.
Jodi terakhir terlihat mengenakan kaos warna hitam dengan variasi warna biru dan merah di bagian dada dan celana panjang jeans warna biru tua..
Dia memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter berpostur kurus dengan bekas luka di bagian pelipis, warga yang menemukan pria dengan ciri sebagaimana Jodi diharapkan melapor ke petugas guna penanganan lebih lanjut. (tribun network/thf/TribunJakarata.com)