Evakuasi Bayi dan Lansia di Kelurahan Pulo Jakarta Selatan Dilakukan Setelah Menunggu 3 Jam
Proses evakuasi korban banjir yang dilakukan petugas Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilakukan dalam kurun waktu yang lama.
Editor: Adi Suhendi
![Evakuasi Bayi dan Lansia di Kelurahan Pulo Jakarta Selatan Dilakukan Setelah Menunggu 3 Jam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/evakuasi-korban-banjir-di-kelurahan-pulo-yang-melibatkan-bayi.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses evakuasi korban banjir yang dilakukan petugas Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilakukan dalam kurun waktu yang lama.
Hal itu karena ketersediaan perahu karet di lokasi terjadinya banjir yakni di RT 10 RW 011 terbatas sehingga proses evakuasi dilakukan secara bergiliran.
Ini juga dirasakan Ika, seorang warga terdampak banjir yang harus menunggu hingga tiga jam untuk dapat mengevakuasi orang tuanya serta kedua keponakannya yang masih balita.
Baca juga: Banjir Terjadi di 59 Titik Kota Bekasi, 22 Di Antaranya Masih Tergenang, Berikut Daftarnya
Dirinya mengaku sudah menunggu giliran untuk mengevakuasi keluarganya sejak pukul 15.00 WIB.
Sedangkan, pelaksanaan evakuasinya baru dapat dilakukan pada pukul 17.50 WIB.
"Ada satu bayi, satu balita sama orang tua saya, sudah nunggu dari jam 3 sore tadi," ujar Ika kepada Tribunnews, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Bantu Korban Banjir, Baim Wong Evakuasi Ibu yang Baru Saja Melahirkan
Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, perahu karet yang tersedia untuk mengevakuasi korban hanya terdapat 3 unit.
Satu unit diantaranya merupakan bantuan dari pihak Kepolisian, satu unit dari Damkar, dan satu unit dari pihak kelurahan.
Banjir yang menggenangi perumahan elite di Kelurahan Pulo ini terpantau setinggi 1,5 meter.
Diketahui beberapa titik air di wilayah ini sangat deras yang memungkinkan pelaksanaan evakuasi hanya dapat dilakukan dengan perahu karet bermotor.
Waspada hujan lebat di Jabodetabek
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai akan terjadinya potensi hujan lebat pada 23-24 Februari di wilayah Jabodetabek.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan untuk periode satu pekan kedepan, hujan dengan intensitas ringan-tinggi masih akan terjadi di wilayah Jabodetabek.