Ketua RT 09 Kelurahan Jati Padang Sebut Banjir Sekarang Paling Parah
Untuk bantuan konsumsi bagi masyarakat yang mengungsi dialokasikan oleh pihak Kelurahan Jati Padang.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua RT 09 RW 03 Kelurahan Jati Padang Suyat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala hal terkait kemungkinan adanya banjir susulan di wilayahnya.
Bahkan kata Suyat, dirinya telah menyimpan kontak relawan yang sedianya akan hadir jika diperlukan.
"Alhamdulillah kami sudah berkoordinasi dengan relawan, kemarin mereka hadir membawa perahu karet untuk mengevakuasi warga," ucapnya kepada Tribunnews, Minggu (21/2/2021).
Selain relawan, Suyat mengaku pihak pemerintah dalam hal ini Pemprov DKI serta jajaran Polsek Pasar Minggu bersedia turut hadir untuk membantu.
Di mana, kedua pihak tersebut menurunkan bantuan berupa tambahan perahu karet untuk evakuasi serta keperluan konsumsi.
Sedangkan untuk bantuan konsumsi bagi masyarakat yang mengungsi dialokasikan oleh pihak Kelurahan Jati Padang.
Baca juga: Pasca Banjir, Warga RT 09 Jati Padang Keluhkan Minimnya Bantuan Perlengkapan untuk Balita
"Dari kelurahan (bantuannya) sembako aja, kemarin dari Polsek Pasar Minggu dikirim satu perahu karet, dari Pemprov DKI juga satu," ucapnya.
Saat ini, berdasarkan pantauan di lokasi kondisi banjir yang melanda wilayah RT 09 RW 03 ini sudah surut.
Terlihat beberapa warga juga telah membersihkan perlengkapan hingga pekarangan rumah masing-masing.
Suyat menyebut, saat banjir kemarin ketinggian air di pemukiman ini mencapai 1 hingga 2 meter.
Kediaman Suyat juga terdampak banjir dengan ketinggian air di rumahnya mencapai 1,2 meter.
Lebih lanjut kata dia, banjir yang dialami warganya kali ini merupakan yang terparah selama beberapa tahun belakangan.
"Tiap tahun memang selalu banjir, karena kalinya kan deket, tapi ini yang paling parah," ujarnya.
Dirinya menyebut sebanyak 275 Kepala Keluarga terdampak akibat banjir tahun ini.
Dengan sebagian besar dari mereka mengungsi di empat titik pengungsian yang disediakan.
"Dari 275 KK sebagian besar ngungsi di Masjid Muttaqin, Madrasah sama di Musollah di atas, tapi kalau yang punya rumah 2 lantai mereka menetap," ungkapnya.