Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Integrasi Digital Sistem Informasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Dimulai dengan membangun sistem informasi untuk meng-input data pasien secara digital, sejak tiap pasien Covid-19 masuk ke RSDC Wisma Atlet.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Melihat Integrasi Digital Sistem Informasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
HandOut/Istimewa
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Mayjen TNI Tugas Ratmono memantau data pasien. RSDC Wisma Atlet, telah mampu membangun sistem informasi untuk meng-input data pasien secara digital, sejak tiap pasien Covid-19 masuk ke RSDC Wisma Atlet. Sistem informasi itu lalu diintegrasikan secara digital antar-divisi pelayanan untuk mempercepat penanganan dan pelayanan pasien Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Ini rumah sakit terbesar di Indonesia, bahkan terbesar di Asia Tenggara.

Dengan visi digital, Mayjen TNI Tugas Ratmono berhasil mengelola RSDC Wisma Atlet Kemayoran, menjadi acuan pengelolaan rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 di tanah air.

Baca juga: Angka Kesembuhan Naik, Komandan RSDC Wisma Atlet: Optimistis Covid-19 Ditangani Secara Baik

Integrasi Digital Jadi Kunci

Karena ini rumah sakit terbesar, maka integrasi digital menjadi salah satu kunci penting.

Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet, merumuskan serta mengeksekusi visi digital tersebut sejak awal.

Dimulai dengan membangun sistem informasi untuk meng-input data pasien secara digital, sejak tiap pasien Covid-19 masuk ke RSDC Wisma Atlet.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian dilanjutkan dengan sistem untuk meng-input kondisi kesehatan pasien secara detail, setelah menjalani pemeriksaan awal di instalasi gawat darurat RSDC.

Tak hanya sampai di situ. Mayjen TNI Tugas Ratmono kemudian mengeksekusi sistem informasi berbasis digital di Divisi Psikologi, Divisi Gizi, Divisi Psikiater, serta di sejumlah divisi lainnya.

Baca juga: Antisipasi RSDC Wisma Atlet Hadapi Kenaikan Pasien Covid-19

Petugas sampah melintas di Kawasan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (21/12/2020). Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. Hal tersebut diberlakukan, karena penuhnya kapasitas ruangan di Wisma Atlet. Kapasitas seluruh tower Wisma Atlet sudah hampir penuh, khususnya tower bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas sampah melintas di Kawasan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (21/12/2020). Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. Hal tersebut diberlakukan, karena penuhnya kapasitas ruangan di Wisma Atlet. Kapasitas seluruh tower Wisma Atlet sudah hampir penuh, khususnya tower bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Tahap selanjutnya, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengintegrasikan sistem di semua divisi yang ada di RSDC Wisma Atlet, dalam konteks manajemen kerumahsakitan.

Dengan demikian, antardivisi bisa leluasa saling men-support melalui aplikasi berbasis digital.

Contoh alur kongkrit sistem digital tersebut, begini. Seorang pasien Covid-19 yang mengidap penyakit diabetes, misalnya, akan dibuatkan menu untuk meningkatkan imunitasnya, tapi komposisi menunya dirancang agar sekaligus menjaga kadar gula darahnya.


Diketahui, diabetes adalah penyakit kronis, yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah seseorang.

Baca juga: Cerita Pasien Setelah 42 Hari Dirawat: Wisma Atlet Jadi Tempat Ternyaman Bagi Pasien Covid-19

Divisi Gizi merespon berdasarkan informasi data pasien di aplikasi digital RSDC Wisma Atlet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas