Hartono Si Pelukis Spanduk Pecel Lele, Karyanya Mejeng Hingga ke Papua
Hartono asal Madura membagikan kisahnya awal mula merantau ke Jakarta, buka warung pecel lele hingga gantung wajan jadi pelukis spanduk pecel lele.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Hasil karya Hartono (51) berupa spanduk pecel lele telah menghiasi berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke ujung Papua.
Dari sebuah rumah kontrakan sederhana seluas 3 x 12 meter, pria asal Desa Ngayung, Madura, Jawa Timur itu telah menghasikan sekira 4.000-an karya spanduk lukisan pecel lele.
Jumlah pengusaha pecel lele yang mengandalkan jasa lukisnya pun terus bertambah.
Hartono terlihat santai duduk di depan laptop sambil melihat-lihat desain spanduk pecel lele di rumah kontrakannya di kawasan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi.
Hari itu, Sabtu (20/2/2021) ia tampak senggang.
Bila sedang ada pesanan, Hartono enggan menerima tamu lantaran waktunya banyak tercurahkan untuk menyablon dan melukis spanduk.
"Kalau saya ada tamu, biasanya saya cari waktu saat tidak sedang membuat spanduk. Soalnya, akan memakan waktu lama," ujarnya sambil menghembuskan asap rokok.
Baca juga: Viral Video Perayaan Momen Usai Sidang Skripsi, Gunakan Spanduk Ala Warung Pecel Lele sebagai Hadiah
Hartono bercerita tentang masa lalunya saat merantau ke Jakarta pada tahun 1992.
Ia tak langsung menjadi seorang pelukis spanduk pecel lele kala itu.
Ia bekerja ikut adik sepupunya yang membuka usaha warung sea food di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Hartono, yang saat itu masih bujang, juga menyambi pekerjaan lain ketika sedang tidak bekerja di tempat sepupunya itu.
Siang hari ia berada di Depok untuk mengais rezeki tambahan sedangkan malam harinya bekerja di warung sea food.
"Dari tahun 1992 sampai 1997 itu saya mondar-mandir Depok ke Pondok Pinang. Di Depok saya pernah jadi tukang minyak dan tukang buah. Malam bantuin saudara, siang dorong minyak atau jual buah dingin," ungkapnya.
Pada tahun 1997, ia memutuskan untuk berhenti ikut saudaranya.