Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fani Lolos dari Kebakaran Maut di Matraman Setelah Terobos Kobaran Api Bersama Sumi dan Anaknya 

Fani korban selamat kebakaran maut di Matraman ceritakan detik-detik perjuangannya terobos api bersama suami dana anak.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Fani Lolos dari Kebakaran Maut di Matraman Setelah Terobos Kobaran Api Bersama Sumi dan Anaknya 
Tribunnews/JEPRIMA
Kondisi rumah kontrakan usai terjadi kebakaran di Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021). Seperti diberitakan, Kebakaran yang menghanguskan 5 kontrakan rumah di pemukiman padat penduduk terjadi pada pukul 04.50 WIB yang menewaskan 10 penghuni kontrakan yang terjebak didalam saat kebakaran terjadi. Tribunnews/Jeprima 

Kala itu, Fani tak berfikir banyak selain berupaya menyelamatkan diri.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Kebakaran di Matraman, Gubernur Anies: Ini Musibah yang Sangat Berat

Ia juga tak melihat tetangganya yang di samping kanan dan kiri terlihat keluar rumah saat itu menyelamatkan diri.

Dirinya pun tak menyadari ada tetangganya yang tewas usai kebakaran berhasil dipadamkan.

"Jadi yang selamat itu cuma keluarga saya. Sama yang rumah kontrakan nomor empat itu selamat. Nah yang paling ujung itu satu keluarga lima orang, entah itu nggak bangun atau gimana, semua meninggal, sama yang kontrakan nomor tiga itu juga meninggal semua," Fani.

Baca juga: 10 Korban Tewas Kebakaran Maut di Matraman, Termasuk Balita 1,5 Tahun 

Fani mengatakan bahwa ia menyadari betul jika orang yang teriak pertama kali yang membangunkan tidurnya itu adalah Baeva anak dari Bapak Beni kontrakan nomor tiga.

Bahkan banyak warga yang sempat melihat anak tersebut keluar meminta tolong.

"Katanya udah keluar. Orang rambutnya itu kebakar. Nggak tahu kenapa dia masuk lagi, mungkin karena bapaknya ya masih di dalam apa gimana, ya udah mereka meninggal semua," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Tetap Ingin Tinggal di Matraman

Walau telah mengalami peristiwa mengenaskan, Fani mengaku tetap berkeinginan tinggal di Matraman, Jakarta Timur.

Alasannya karena dirinya sudah lama tinggal di kawasan itu sejak 10 tahun terakhir. 

"Pengen nyari rumah, karena kan ga nyenyak ya karena sekarang tidur di kontrakan bareng bareng gini. Apalagi ada anak kecil juga. Cuma kan belum boleh katanya suruh nunggu dulu 21 hari baru nanti boleh," ujarnya.

Sementara Agus Salim (50) Ketua RW 06 Pisangan Baru mengatakan para korban selamat kini telah di tampung di satu kontrakan miliknya sambil menunggu pemulihan psikologis mereka.

"Apabila mereka sudah siap beraktifitas kita persilahkan (mencari kontrakan). Untuk yang korban meninggal kemarin sudah di makamkan di Pondok Ranggon dan Padang," katanya.

Baca juga: 6 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Ayahanda: Kami Kenyang Diberi Janji Tapi Tidak Putus Harapan

Hanya saja memang dikatakan Agus, pihak Pemprov DKI sendiri juga memberikan fasilitas rumah susun jika mereka ingin tinggal di rumah susun.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas