Pro Kontra Tugu Sepeda di Jakarta: Diprotes PSI Tapi Didukung Warga, Asal Ada Perluasan Jalur Sepeda
Pemerintah DKI Jakarta kini sedang membangun sebuah tugu yang dinamakan dengan Tugu Sepeda. Pembangunan tugu ini pun menuai pro dan kontra.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah DKI Jakarta kini sedang membangun sebuah tugu yang dinamakan dengan Tugu Sepeda.
Diketahui Proyek Tugu terbaru Pemprov DKI ini memakan biaya tak sedikit, yakni mencapai 800 juta rupiah.
Proyek ini pun menuai pro kontra, ada yang mendukung dan ada juga yang memberikan kritik bahkan menolak.
Jika untuk alasan memperindah kota Jakarta, banyak warga yang menyetujui proyek ini.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah fungsi sebenarnuya dari tugu sepeda ini.
Ada juga pihak yang menyebutkan jika lebih penting untuk membangun infrastruktur bagi para pesepeda dibanding membuat tugu.
Mengingat anggaran yang digunakan juga tidak sedikit.
Baca juga: Habiskan Dana Rp 800 Juta, Pembangunan Tugu Sepeda Dikritik Komunitas Sepeda dan Legislator
Baca juga: Pemprov DKI Bangun Tugu Sepeda di Jalan Sudirman, Anggarannya Rp 800 Juta
Baca juga: Dirlantas Polda Metro Bersama Komunitas Sepeda Bahas Jalur Sepeda Permanen
Baca juga: Sepeda Wanita Ini Hilang Saat Parkir di Stasiun Dukuh Atas MRT Jakarta, Meski telah Dikunci
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Sebut Pemprov Kurang Peka dengan Kebutuhan Pesepeda
Komisi B DPRD DKI Fraksi PSI, Eneng Malianasari ikut memberikan kritik terkait pembangunan Tugu Sepeda yang ada di Jalan Jendral Sudirman ini.
Menurut Eneng, pembangunan tugu sepeda ini tidak penting dan tidak urgent untuk dilakukan.
Ia juga menilai Pemprov DKI tidak peka dengan apa yang menjadi kebutuhan para pesepeda.
"Pembangunan monumen sepeda ini tidak penting untuk dilakukan atau tidak urgent untuk dilakukan. Menurut saya Pemprov DKI kurang peka dengan kebutuhan pesepeda," kata Eneng dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (11/4/2021).
Selain itu, Eneng membenarkan jika tingkat pesepeda di Jakarta memang meningkat.
Namun ia meminta Pemprov tidak menutup mata dengan adanya peningkatan kecelakaan sepeda di Jakarta.
"Bahwa betul ada fakta yang menyebutkan tingkat pesepeda di Jakarta naik 10 kali lipat. Tetapi kita juga jangan menutup mata bahwa tingkat kecelakaan sepeda di Jakarta juga meningkat," imbuhnya.
Baca juga: Grab Serahkan Sepeda Listrik dan GrabWheels ke Dishub DKI Jakarta
Baca juga: Gowes Berbagi Kebaikan, Salurkan Hobi Bersepeda Sambil Beramal
Warga Dukung Jika untuk Keindahan, Tapi Juga Meminta Perluasan Jalur Sepeda
Selain dari anggota legislatif, warga Jakarta juga turut memberikan tanggapannya terkait pembangunan Tugu Sepeda.
Banyak warga menyetujui pembangunan tersebut jika alasannya memang untuk memperindah Jakarta.
Seperti tanggapan pesepeda yang bernama Dewi ini.
"Untuk mempercantik ibu kota ya buat Tugu Sepeda, warga Jakarta juga jadi bangga. Seneng-seneng saja sih (ada Tugu Sepeda)," ujar Dewi.
Baca juga: Setjen DPR Akan Perkuat Fasilitas Sepeda di Lingkungan DPR
Baca juga: Dishub DKI Terus Matangkan Pembuatan Jalur Sepeda Permanen di Jalan Sudirman-Thamrin
Ada juga tanggapan Boim yang menyebutkan jika tugu sepeda ini bisa menjadi peringatan, bahwa warga Jakarta sudah sadar dengan bahaya polusi udara.
Ia juga menginginkan, adanya tugu sepeda ini bisa menjadikan sepeda sebagai kendaraan masal di Jakarta.
"Baik aja, jadi pesepeda itu diabadikan gitu. Dibuat tugu, mempercantik. Mudah-mudahan sepeda jadi kendaraan masal. Sebagai peringatan bahwa warga Jakarta ini sudah sadar dengan polusi udara," tutur Boim.
Namun berbeda dengan tanggapan Firdaus.
Menurut Firdaus salah satu warga yang bersepeda sebaiknya biaya sebesar Rp 800 juta tersebut dialihkan ke hal yang dibutuhkan misalnya jalan sepeda.
"Alangkah baiknya dialihkan ke segera butuhnya misalnya jalan sepeda, kesehatan atau masih Corona nih baiknya dialihkan dulu ke situ," kata Firdaus.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.