Di-PHK Karena Pandemi, Satpam Ini Bank Banting Setir Jadi Tukang Servis Jok Keliling
Pekerjaan sebagai tukang servis jok keliling sudah dilakoninya sekitar satu belakangan.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Azis Wahyudianto (33) tak menyerah pada keadaan setelah menerima kenyataan pahit menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi Covid-19.
Usai dipecat dari pekerjaannya sebagai satpam bank di salah satu wilayah di DKI Jakarta, Azis kini banting setir mencari nafkah sebagai tukang servis jok keliling.
Pekerjaan sebagai tukang servis jok keliling sudah dilakoninya sekitar satu belakangan.
"Tadinya jadi keamanan, kena pengurangan gara gara pandemi, akhirnya saya mencoba alih profesi sebagai tukang jok keliling," kata Azis saat menyervis jok salah satu warga di Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (16/4/2021) sore.
Baca juga: Ini 3 Manfaat JKP Bagi Pekerja Ter-PHK
Ayah satu anak itu kemudian putar otak bagaimana membuat dapur rumahnya tetap mengepul.
Sempat ingin menjadi sopir taksi online, Azis akhirnya diajak temannya buka usaha servis jok keliling.
"Sebelumnya uang pesangon pengen beli mobil buat taksi online. Tapi dari empat leasing, nggak ada yang mau. Mentah semua," kata Azis.
Ajakan dari teman disambut tekad dan kemauan Azis.
Warga Pademangan itu kemudian mulai belajar dan menekuni cara-cara mengganti jok motor selama tiga pekan.
Ilmu yang ia dapatkan selama tiga pekan akhirnya dimantapkan dengan membuka kios servis jok.
Namun, harapan tidak sesuai kenyataan. Kios yang dibuka Azis hanya bertahan tiga bulan hingga akhirnya tutup.
Tuntutan ekonomi tak membuat Azis kalah pada keadaan.
Ia kembali putar otak dan memutuskan untuk membuka jasanya secara keliling.
Apalagi, membuka jasa secara keliling tak membuat Azis keluar modal banyak ketimbang memiliki kios.
"Kalau punya kios kan bayar segala macam. Bayar listirk, tempat, keamanan, kadang nggak kebayar. Akhirnya punya ide, keliling nyamperin, orang yang tadinya nggak beli jadi beli," ucap dia.
Azis sendiri berkeliling melakukan jasa servis jok sesuai orderan dari sekitaran wilayah Sunter, Ancol, Mangga Dua, Grogol hingga Mangga Besar.
Kemudian, Azis akan memasang sarung jok baru sesuai pilihan pelanggan dengan seluruh peralatan yang dibawanya.
Ketika tak ada yang memesan, Azis biasanya akan menyambangi tongkrongan demi tongkrongan untuk menawarkan jasanya.
Tarif sekali servis pun terbilang cukup terjangkau. Azis akan menentukannya berdasarkan ukuran motor hingga tingkat kesulitannya.
"Paling dikit sehari bisa 3-4 (pasang sarung jok), kadang lebih. Kalau harga paling murah Rp 45 ribu buat motor kecil, ada juga yang Rp 60 ribu, Rp 80 ribu, Rp 100 ribu," kata dia.
"Sehari ada aja lah, keuntungannya ada aja, yang penting bisa hidupin buat keluarga," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dipecat karena Pandemi, Kisah Satpam Bank Banting Setir Jadi Tukang Servis Jok Keliling