Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Masyarakat Masih Percaya pada Isu Babi Ngepet di Depok? Ini Penjelasan Sosiolog

Penjelasan sosiolog soal banyak orang yang masih percaya soal isu kemunculan babi ngepet.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Mengapa Masyarakat Masih Percaya pada Isu Babi Ngepet di Depok? Ini Penjelasan Sosiolog
TribunJakarta.com/ Dwi Putra
Hoaks penemuan babi ngepet di Depok. Ini penjelasan sosiolog soal banyak orang percaya soal isu kemunculan babi ngepet. 

TRIBUNNEWS.COM - Isu kemunculan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat dipastikan berita bohong atau hoaks.

Warga yang mengarang sekaligus penyebar berita bohong itu telah ditangkap polisi.

Pelaku bernama Adam Ibrahim (44) itu mengaku merekayasa cerita babi ngepet karena ingin menjadi terkenal.

Ia bersama delapan temannya mengumpulkan uang dan membeli seekor anak babi hutan seharga Rp 900 ribu.

Adam Ibrahim lalu merekayasa kejadian warga yang kehilangan uang di kampungnya karena ada babi ngepet.

Mereka mengarang cerita telah menangkap babi ngepet tersebut agar bisa dikenal sebagai penyelamat warga.

Baca juga: HOAKS Babi Ngepet di Sawangan Kota Depok, Hanya Karangan karena Pelaku Ingin Dikenal Warga

Lantas, mengapa banyak orang percaya soal isu kemunculan babi ngepet?

Berita Rekomendasi

Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy, memberi tanggapan soal masih adanya masyarakat yang percaya pada isu tersebut.

Ia menyampaikan, cerita babi ngepet memang menjadi legenda yang disampaikan dari setiap generasi.

Hal itu disampaikan dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (29/4/2021).

"Babi ngepet ini urban legend-nya Indonesia, ini satu cerita yang disampaikan dari generasi ke generasi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (30/4/2021).

"Sehingga orang yang tidak pernah melihat langsung, pernah mendengar bahwa cerita itu ada," jelasnya.

Baca juga: Cerita Babi Ngepet yang Hanya Rekayasa, Dalangnya Ternyata Oknum yang Ingin Terkenal

rissalwan 1
Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy.

Selain itu, karakteristik warga yang tinggal di daerah Sawangan memang beragam.

"Sawangan memang daerah yang bisa dibilang masih tradisional, jadi pola spiritualitasnya mix up antara sedikit klenik dan Islam yang sangat kuat."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas