Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Petinggi FPI Beberkan Alasan Panitia Gelar Maulid Nabi Muhammad di Petamburan

Itu dikarenakan sudah banyak acara serupa yang digelar sebelum acara Maulid Nabi Muhammad pada 14 November 2020 itu.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Eks Petinggi FPI Beberkan Alasan Panitia Gelar Maulid Nabi Muhammad di Petamburan
Rizki Sandi Saputra
Haris Ubaidillah menangis dalam sidang di depan hadapan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Maulid Nabi Muhamad SAW dalam acara di kediaman Muhammad Rizieq Shihab (MRS), Haris Ubaidillah mengungkap alasannya tetap menggelar peringatan tersebut di Petamburan.

Haris mengatakan, hal itu dikarenakan sudah banyak acara serupa yang digelar sebelum acara Maulid Nabi Muhammad pada 14 November 2020 itu.

Pernyataan itu disampaikan Haris ketika dirinya duduk sebagai saksi ad charge atau yang meringankan Rizieq Shihab yang dihadirkan tim kuasa hukum terdakwa.

"Ada pertanyaan mengapa saya berani mengambil resiko untuk peringatan Maulid. Karena pada saat itu sebagaimana informasi, saya banyak mendapat informasi bahwa perkumpulan- perkumpulan seperti ini sudah ada jauh sebelum acara peringatan Maulid yang kami laksanakan," kata Haris dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Jaksa Ambil Sikap Tak Beri Pertanyaan kepada Kedua Saksi yang Dihadirkan Kuasa Hukum Rizieq

Meski Haris tidak menyebutkan acara serupa yang dimaksud dan digelar sebelumnya itu namun, kata dia, hal itu sudah menjadi rujukan pihaknya untuk mengambil resiko mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad.

Adapun peringatan Maulid Nabi Muhammad itu juga dalam rangka menyambut kedatangan Rizieq Shihab dari Mekkah, sekaligus menikahkan putri Rizieq Shihab. 

Berita Rekomendasi

Kendati begitu, dirinya menyebut kalau pihaknya telah mengupayakan beragam usaha untuk menerapkan protokol kesehatan.

Satu diantaranya yakni menutup acara Maulid Nabi Muhammad lebih awal dibandingkan beberapa acara di tahun sebelumnya.

"Karena biasanya FPI itu kalau ngadain acara Maulid sampai Subuh, karena kalau kita selesaikan jam 2 tanggung subuhnya kesiangan," ujar Haris.

Keputusan menutup acara lebih awal itu, kata Haris, dikarenakan kehadiran jumlah massa yang membeludak sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan pelanggaran protokol kesehatan.

Sebelumnya, Haris Ubaidillah mengatakan, rencana Maulid Nabi Muhammad itu belum pernah direncanakan para mantan Petinggi FPI sebelum adanya keputusan kalau eks Pentolan FPI itu akan pulang ke Indonesia.

Namun, ketika pihaknya mendapat kabar bahwa Rizieq Shihab sudah diperbolehkan pulang, maka barulah terencana acara Maulid Nabi Muhammad itu sekaligus menyambut kedatangan Rizieq Shihab. 

"Sebelum guru kami (Rizieq Shihab) datang ke Indonesia kami belum ada (rencana) acara maulid, tapi pada saat aksi di depan Kedutaan Prancis, itu ada pengumuman bahwasannya guru kami ini mendapat bayan safar atau exit permit (izin keluar)," kata Haris. 

Informasi bahwa Rizieq Shihab sudah bisa pulang itu didapat Haris pada tanggal 2 November 2020, bersamaan dengan adanya aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Prancis.

Setelah itu, dirinya mengaku mengusulkan untuk melaksanakan Maulid Nabi yang disampaikan dirinya saat rapat mingguan mantan pengurus FPI. 

"Kita ada rapat, berdasarkan informasi guru kami mau datang ke Indonesia, saya usul pada rapat pengurus, itu rapat mingguan, bagaimana kita adakan peringatan maulid guru kita akan hadir," kata Haris. 

Pada saat rapat, Haris mengatakan usulannya diterima dan disetujui oleh para pengurus FPI untuk pelaksanaan Maulid Nabi.

Kata Haris sebagai upayanya untuk menyambut kedatangan Rizieq Shihab maka selain untuk memperingati Maulid Nabi, acara itu disebut juga untuk mengobati rindu kepada eks Pentolan FPI itu.

"Alhamdulillah dengan senang hati, menghormati Nabi dan menghormati guru kami terima tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab, tentu ini merupakan satu obat rindu kami, sekaligus menyambut guru kami (Rizieq Shihab)," tukasnya.

Sebagai informasi, Jaksa Penuntut Umum mendakwa eks Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) melakukan pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan di kediamannya Petamburan Jakarta Pusat.

Dirinya didakwa menghasut dan mengundang massa untuk datang berkumpul menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya saat mendatangi Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet pada 13 November 2020.

Padahal saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Terdakwa menghasut hadirin dengan kata-kata, 'Semua yang ada di sini insya Allah besok malam di Petamburan, kita akan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus saya undang juga seluruh habib karena saya akan menikahkan putri kami yang keempat'," kata Jaksa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas