Viral Suasana Pasar Tanah Abang Dipadati Warga, DPR Kritik Pemprov DKI Tidak Siap Antisipasi
Viral suasana Pasar Tanah Abang, Jakarta dipadati warga, DPR mengkritik Pemprov DKI Jakarta tidak siap antisipasi.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu ini suasana Pasar Tanah Abang, Jakarta yang padat dengan kerumunan warga, viral di media sosial.
Pada foto hingga video yang beredar, terlihat warga mengunjungi pasar tanpa adanya jaga jarak.
Melihat hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Menurutnya, pemerintah setempat tidak siap dalam mengantisipasi kerumunan warga di pasar itu.
Baca juga: Dukung Kebijakan Buka-Tutup Pasar Tanah Abang, Sahroni: Jalan Tengah Antara Prokes dan Roda Ekonomi
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membludaknya Pasar Tanah Abang," ucapnya, dikuti dari laman dpr.go.id, Minggu (2/5/2021).
Rahmad mengatakan, hal itu terlihat dari tidak adanya penyekatan hingga tak ada penutupan pintu masuk pada kawasan Tanah Abang.
"Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang."
"Semua dilakukan setalah adanya kerumunan yang banyak di area Pasar Tanah Abang,” jelas Rahmad.
Baca juga: 670 Petugas Gabungan Patroli Jalan Kaki di Pasar Tanah Abang, Tegur Setiap Kali Ada Kerumunan
Melonjaknya pengunjung Pasar Tanah Abang ini berbanding terbalik dengan langkah pemerintah yang sedang gencar mengendalikan penyebar Covid-19.
Lanjut Rahmad, kerumunan warga ini sebenarnya bisa diantisipasi lebih awal.
Antisipasi ini bisa dilakukan pemerintah, melalui konsolidasi hingga sosialisasi kepada masyarakat soal berbelanja menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri.
"Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke pasar Tanah Abang,” ucap politisi Partai PDIP itu.
Baca juga: Anies: Hari Ini Pengunjung Pasar Tanah Abang Capai 100 Ribu
Disebutkannya, Pemprov DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan pihak aparat keamanan, untuk mengatur kunjungan masyarakat ke Tanah Abang.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan relokasi pintu masuk pasar hingga penyekatan.