Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Memudahkan Publik, Semua Stasiun di Jakarta Terkoneksi Transjakarta, Jaklingko

Jakarta terus berbenah. Demi kemudahan publik, stasiun kereta di Jakarta terhubung dengan angkutan bus, angkutan kota dan gojek

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Demi Memudahkan Publik, Semua Stasiun di Jakarta Terkoneksi Transjakarta, Jaklingko
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kereta Rel Listrik (KRL) Comutter Line melintas pada perlintasan sebidang yang sudah ditutup di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Minggu (29/11/2020). Dinas Perhubungan DKI Jakarta resmi menutup perlintasan sebidang kereta api tersebut terkait adanya program penataan tahap dua di Stasiun Palmerah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Tim Reporter Warta Kota

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya membangun transportasi umum yang terintegrasi di Jakarta dan sekitarnya terus dilakukan.

Salah satunya penataan stasiun di Ibu Kota yang sudah memasuki tahap II.

Pada tahap II, saat ini ada beberapa stasiun yang sedang dilakukan penataan yaitu Manggarai, Gondangdia, Palmerah, dan Jakarta Kota.

Sebelumnya di tahap I, empat stasiun telah dilakukan penataan yakni Tanah Abang, Senen, Juanda, dan Sudirman.

Perubahan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibandingkan sebelum ditata, cukup mencolok.

Saat ini Stasiun Tanah Abang telah menjadi kawasan transit oriented development (TOD) yang terkoneksi dengan beberapa angkutan seperti Transjakarta, Jaklingko, ojek pangkalan hingga ojek online.

Berita Rekomendasi

Direktur Utama PT Moda Integrasi dan Transportasi Jabodetabek (MITJ), Tuhiyat mengatakan, pada prinsipnya semua stasiun yang ada akan terkoneksi dengan bus Transjakarta.

"Jadi kita memang ingin semua terkoneksi dengan Transjakarta. Untuk itu kita fasilitasi dan koordinasi dengan Transjakarta. Semua stasiun, tanpa kecuali," kata Tuhiyat saat dikonfirmasi, Jumat (30/4).

Bahkan nantinya di tahap ke III, ada 4 stasiun lagi yang akan dilakukan penataan dengan basisnya dikaitkan dengan halte Transjakarta.

"Di tahap ke III nanti basisnya akan dikaitkan dengan halte Transjakarta yang sudah dibangun," ujarnya.

Dijelaskan Tuhiyat, penataan stasiun pada umumnya menyesuaikan dengan lahan pada stasiun itu.

Seperti di Stasiun Palmerah yang pada akhirnya mengambil lahan di DPR RI. Berbeda dengan Stasiun Tanah Abang.

"Kalau di Stasiun Tanah Abang ini kan agak luas, walau dulu semrawut, akhirnya kita benahi. Di sana juga titik perdagangan sehingga kita sesuaikan arus Transjakarta, Jaklingko, ojol, opang, agar tidak semrawut," katanya.

Tuhiyat juga berharap ke depan publik transport dapat terkoneksi langsung dengan semua antar moda transportasi, dengan cara pemperbaiki infrastruktur yang ada, baik itu area parkir, zebra cross, JPO.

"Ke depan kami walaupun tidak mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin ya menurut saya. Kami bertekad ingin mengintergasikan public transport, sehingga dapat menghubungkan antarmoda dengan cara memperbaiki infrastruktur," ucap Tuhiyat lagi.

Palmerah pakai lay-bay

Salah satu stasiun yang ditata pada tahap II adalah Stasiun Palmerah. Namun dengan sempitnya lahan di stasiun itu, Pemprov DKI akan mengambil sedikit lahan milik Sekretariat Negara di DPR RI untuk dijadikan lay-bay.

"Sampai saat Palmerah progresnya sekitar 60 persen. Nah ini agak terlambat 30 persen. Kenapa? Karena proses penataan Stasiun di Palmerah memiliki lahan yang cukup sempit, karena kanan kiri jalan," kata Tuhiyat.

Sehingga dalam rangka memperluas akses aksesibilitas orang dan tidak menyebabkan kemacetan pagi-sore, maka dilakukan upaya membuat lay-bay untuk Transjakarta, Jaklingko, maupun angkot, agar masuk ke lay-bay dan tidak lagi di badan jalan.

Hanya saja, karena keterbatasan lahan, pihaknya telah memohon untuk mengambil lahan di DPR. Diperlukan lahan dengan lebar sekitar 20 meter dan panjang 100 meter. Area itu akan dijadikan lay-bay, sehingga angkot, Transjakarta bisa masuk ke area itu.

"Jadi keberadaan lay-bay bukan untuk ngetem, melainkan untuk drop off," ujarnya.

Dalam proses penataan Stasiun Palmerah selain membuat lay-bay, juga akan dilakukan perbaikan dan menggeser JPO yang menghubungkan ke Stasiun Palmerah, untuk sisi jalan dari arah Slipi ke Pondok Indah.

Sedangkan untuk zebra cross yang di sisi jalan dari arah Pondok Indah ke Slipi, nantinya akan dihilangkan dan diganti dengan JPO.

Lahan yang berada Stasiun Palmerah nantinya juga akan dibuat sebagai area parkir motor.
Area parkir juga akan dibikin modern sehingga alur pendestrian dapat tertata dengan baik.

"Mudah mudahan kita targetkan di bulan Juli-Agustus 2021 bisa diselesaikan," ujar Tuhiyat.

Lebih nyaman

Terpisah, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung sistem moda transportasi yang saat ini tengah dilakukan pemerintah secara menyeluruh dengan penataan stasiun secara bertahap.

Sebab tujuan semua itu adalah demi kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.

"Integrasi antarmoda sudah lama kami lakukan di beberapa stasiun. Di antaranya seperti Stasiun Juanda, Tanah Abang, Cisauk, dan lainnya. Intinya integrasi harus dilakukan agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam menggunakan transportasi publik," kata Anne kepada Warta Kota, Minggu (2/5).

Menurutnya sitem integrasi moda transportasi itu harus menyangkut beberapa hal.

"Ada yang namanya integrasi fisik, integrasi layanan, integrasi pembayaran dan lainnya. Mengenai jadwal pengguna KRL, ini bagian dari integrasi. Semoga bisa dilakukan ke depan dengan menyesuaikan moda transportasi lainnya," ujar Anne.

Ia memastikan dengan sistem moda transportasi terintegrasi akan memanjakan pelanggan KRL. Hal ini sudah terlihat katanya di beberapa stasiun yang menerapkan sistem integrasi transportasi ini.

"Tepatnya akses menuju stasiun harus menjadi lebih baik karena ada moda transportasi yang bisa menjangkau stasiun dengan lebih mudah," ucapnya.

Menurut Anne, sudah cukup banyak stasiun yang menerapkan sistem moda terintegrasi dan idealnya memang seluruh stasiun menerapkan hal itu.

"Sebenarnya sudah sejak lama kita melakukan integrasi antarmoda dan sudah banyak stasiun yang terintegrasi," katanya.

Namun, kata Anne, di masa pandemi kali ini, pihaknya lebih fokus kepada keamanan yakni mengangkut penumpang dengan protokol kesehatan ketat.

"Saat ini tugas kami bukan mengangkut penumpang sebanyak-banyaknya. Tetapi mengangkut penumpang dengan protokol kesehatan," katanya.

Meski begitu, Anne memastikan bahwa sistem integrasi moda transportasi akan menjadi sasaran pihaknya ke depan secara menyeluruh, bersama instansi pemerintah lainnya.

"Demi kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik, integrasi antarmoda memang harus dilakukan," katanya.

Baca juga: Cegah Pengunjung Pasar Berkerumun di Stasiun Tanah Abang, Gubernur Anies Lakukan Kebijakan Ini

MRT dan LRT

Tak hanya integrasi moda transportasi di stasiun yang dibangun. Moda transportasi lain pun diupayakan integrasinya.

Dalam hal ini, PT JakLingko Indonesia akan memperluas wilayah cakupan integrasi transportasi di DKI Jakarta dengan menyasar MRT Jakarta dan LRT Jakarta pada bulan Agustus 2021 mendatang.

Corporate Secretary PT JakLingko Indonesia, Ahmad Rizalmi, mengatakan bahwa pihaknya sedang merencanakan integrasi moda transportasi darat berbasis rel, yakni MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

"Insya Allah pertengahan bulan Agustus sudah dapat terlaksana. Mudah-mudahan sudah bisa terintegrasi semuanya. Masih berproses," ucap Rizalmi, Kamis (29/4).

Nantinya integrasi moda transportasi berbasis rel itu akan mengikuti apa yang sudah dilakukan saat ini oleh bus besar, bus medium hingga bus kecil di Transjakarta.

Adapun untuk besaran tarif pembayaran yang akan dibebankan kepada masyarakat, masih dalam pembahasan.

Namun yang pasti jumlahnya akan dibuat terjangkau untuk seluruh kalangan.
"Saat ini masih berjalan proses pembahasan integrasi tarifnya, dan tentunya sambil payung hukumnya diterbitkan oleh pemerintah daerah," ujarnya. (jos/bum/jhs)

Baca juga: Tata Kawasan Stasiun Gondangdia, Dishub DKI Uji Coba Sistem Lalin Satu Arah

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas