TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pengunjung yang akan berangkat ke Kepulauan Seribu dari Dermaga Marina Ancol tidak diizinkan berangkat oleh Sahbandar Dermaga Marina, padahal, pengunjung sudah memenuhi syarat yang ditetapkan seperti swab antigen dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sejumlah pengunjung tampak kesal dan beradu argumentasi ke pihak yang berwajib yang menjaga pintu keberangkatan dermaga.

Mereka merasa tidak ada koordinasi yang jelas antara manajemen Taman Impian Jaya Ancol dengan Satuan Tugas Covid-19, karena untuk masuk kawasan Ancol pun sudah diperbolehkan karena ada barcode dari pihak Taman Impian Jaya Ancol bagi yang ingin berpergian ke Kepulauan Seribu.

"Alasannya wisatawan yang ada di Kepulauan Seribu sudah penuh," ujar Zul Kifli kepada awak media, Sabtu (15/5/2021).

Padahal menurutnya, ketika dia membeli tiket Ancol pada Jumat (14/5/2021) malam tiket masuk ke area Ancol masih tersedia secara online.

"Tidak semua penumpang kapal yang berangkat dari Dermaga Marina akan berwisata. Seperti kami akan melakukan latihan olahraga  paddling di salah satu pulau tidak berpenghuni," katanya.

Seharusnya, kata dia, pihak Manajemen Ancol dari awal sudah melakukan pembatasan pengunjung jika memang tidak diperkenankan berangkat.

"Kami kecewa tidak ada koordinasi yang jelas, sebagian kapal sudah berangkat bahkan ada yang diminta kembali kendati sudah di lautan. Ratusan penumpang juga terlantar di dermaga. Tidak tahu bagaimana dengan kondisi di dermaga lain seperti di Kali Adem, Muara Angke dan lainnya," imbuhnya.

"Percuma kami disuruh melakukan swab jika akhirnya tidak boleh berangkat," ujar salah satu pengunjung lainnya.

Sebelumnya, masyarakat Jakarta yang sudah membeli tiket secara online kecewa lantaran tidak diperkenankan masuk.

Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara pengunjung dengan petugas keamanan di area pintu gerbang. Pengunjung yang sudah datang pun terpaksa putar balik meninggalkan Ancol