Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemudik Disambut Spanduk Penolakan, Tanpa Tes Covid-19 Dilarang Masuk Wilayah Kartini Jakarta Pusat

Spanduk bertuliskan tangan di lingkungan RW 05 Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat menarik perhatian.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Pemudik Disambut Spanduk Penolakan, Tanpa Tes Covid-19 Dilarang Masuk Wilayah Kartini Jakarta Pusat
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Warga RW 05 Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, memasang spanduk yang menarik perhatian di wilayahnya, Sabtu (15/5/2021). Pemudik Disambut Spanduk Penolakan, Tanpa Tes Covid-19 Dilarang Masuk Wilayah Kartini Jakarta Pusat 

Untuk jalan tol Jakarta-Merak (dari arah Barat menuju Jakarta) terdapat tiga lokasi yaitu dua lokasi di rest area KM 45 dan KM 68, dan satu lokasi di pintu masuk tol Cikupa.

"Ke depan melakukan pencegahan mobilitas pasca mudik, pemerintah sudah lakukan tentunya kewajiban adanya perintah untuk melakukan random tes menuju Jakarta," jelas Airlangga.

Menhub: 1,5 Juta Orang Mudik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginformasikan bahwa lebih dari 1,5 juta orang telah mudik selama masa pengetatan larangan mudik Lebaran 2021.

Data ini merupakan akumulasi jumlah pemudik yang telah melakukan pergerakan pada masa pengetatan larangan mudik tanggal 20-5 Mei dan masa peniadaan mudik lebaran tanggal 6-17 Mei.

"Kecenderungan masyarakat itu kalau dibiarkan maka 33 persen mereka akan mudik. Kalau akan dilarang, itu turun menjadi 11 persen. Pada saat pelarangan, di mana kampanye sudah dilakukan, turun lagi jadi 7 persen. Setelah itu kita melakukan aksi-aksi, termasuk Polri, maka akan turun lagi. Menurut catatan kami kurang lebih 1,5 juta lebih sedikit (telah mudik)," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Sabtu (15/5/2021).

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono saat meninjau pelaksanaan  swab tes antigen Covid-19 di cek poin arus balik mudik lebaran 2021, Purbaleunyi, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021).
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono saat meninjau pelaksanaan swab tes antigen Covid-19 di cek poin arus balik mudik lebaran 2021, Purbaleunyi, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). (Tribunnews.com/ Adi Suhendi)

Budi mengklaim, angka tersebut menjadi bukti bahwa larangan mudik tahun ini efektif menekan pergerakan masyarakat.

Itu ditandai dengan menurunnya tingkat mobilitas masyarakat, baik melalui jalur darat, laut, dan udara.

Berita Rekomendasi

"Jadi apa yang kita lakukan cukup efektif, dan ini ditandai bahwa di sektor udara, di sektor laut, dan di sektor KA itu turun sampai 10 persen," tutur Budi.

Pengetatan mobilitas penduduk akan kembali dilakukan dalam masa pasca-mudik idul Fitri yang berlaku pada 18-24 Mei.

Selain itu, Kementerian Perhubungan secara konsisten terus melakukan survei terkait efektivitas dari penerapan kebijakan larangan mudik 2021.

"Kami, secara konsisten, hari ini nanti akan melakukan survei ke terminal ASDP juga di Bandara Ngurah Rai Bali, bagaimana pergerakan itu dan bagaimana kita secara efektif melakukan testing antigen di beberapa tempat," ujar Budi.

440 Ribu Pemudik Diprediksi Kembali ke Jakarta
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, sebanyak 440.014 orang menyeberang dari Merak menuju Bakauheni dalam kurun waktu 22 April hingga 14 Mei 2021.

Ia pun mengatakan, pemerintah akan berupaya mengantisipasi kembalinya para pemudik tersebut dari Sumatra ke Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam dialog bertajuk Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalibur Lebaran yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (15/5/2021).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas