Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tunawisma Curhat ke Risma dapat Kekerasan di Dinsos Kedoya, Kemensos Komunikasi dengan Pemprov DKI

Kemensos bakal membicarakan masalah ini dengan pemerintah daerah, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membawahi Dinas Sosial Kedoya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tunawisma Curhat ke Risma dapat Kekerasan di Dinsos Kedoya, Kemensos Komunikasi dengan Pemprov DKI
ISTIMEWA
Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menemukan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau tunawisma di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (18/5/2021). Kedua tunawisma langsung dibawa Risma ke Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini di Roxy, Jakarta Pusat, mengaku mendapatkan kekerasan saat berada di Dinas Sosial (Dinsos) Kedoya DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait kekerasan yang diterima tunawisma tersebut.

Meski begitu, Harry menilai Dinsos telah melakukan perubahan dalam melayani para tunawisma secara manusiawi.

"Nanti kita akan koordinasi dengan Dinsos. Sepengetahuan saya akhir-akhir ini Dinsos sudah membuat perubahan yang cukup signifikan, yang memberikan perlakuan lebih manusiawi kepada penyandang masalah kesejahteraan (PMKS)," ujar Harry di Kantor Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Sidak Kantor Kemensos, Risma Ikut Bersih-bersih di Ruangan Kerja Pegawai

Kemensos bakal membicarakan masalah ini dengan pemerintah daerah, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membawahi Dinas Sosial Kedoya.

Harry mengatakan tidak boleh ada dualisme skema penanganan para tunawisma.

Terutama jika pendekatan yang dilakukan tidak manusiawi.

Berita Rekomendasi

"Saya belum cek kondisi terakhir, tapi ini harus kita bicarakan dengan pemda. Sehingga tidak ada dualisme pendekatan," tutur Harry.

"Pada prinsipnya ini kan menyangkut hak asasi warga negara yang juga harus dilindungi dan dihormati kebutuhan dasar mereka sebagai hak asasi hak dasar warga negara yang harus dipenuhi," tambah Harry.

Terkait dengan kondisi dari Syawal, tunawisma yang mengaku mendapatkan kekerasan, Harry menduga ada trauma yang dialaminya.

"Secara mental dia agak trauma ya, dengan kejadian masa lalu. Pernah mendapatkan kekerasan dari Satpol PP, kan sempat dibawa ke Kedoya. Mungkin dulu memang seperti itu," ucap Harry.

Seperti diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menemukan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau tunawisma di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (18/5/2021).

Kedua tunawisma langsung dibawa Risma ke Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat.

Tunawisma tersebut bernama Syawal dan Husin.

Syawal yang berumur 14 tahun awalnya menolak saat dibawa ke Kantor Kemensos. Dia mengaku dipukuli saat berada di Dinas Sosial, Kedoya, Jakarta Barat.

"Saya enggak mau ke sini. Dari Dinas Sosial malah dipukulin," ujar Syawal kepada Risma di Lobi Kemensos, Jln Salemba Raya, Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Kepada Risma, keduanya berharap dipulangkan ke kampung halamannya.

Syawal berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, sementara Husin berasal dari Bengkulu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas