Dua Pekan Setelah Lebaran, 15.000 Warga Pendatang Serbu Jakarta
Dua pekan pasca Lebaran, ribuan warga pendatang dari berbagai daerah terus berdatangan menyerbu ibu kota.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua pekan pasca Lebaran 2021, ribuan warga pendatang dari berbagai daerah terus berdatangan menyerbu ibu kota.
Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI, para pendatang yang tiba di Jakarta sudah lebih dari 15.000 orang.
Hal tersebut diungkapkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dukcapil DKI Budi Awaludin, Kamis (27/5/2021).
"Warga non DKI Jakarta yang tiba di ibu kota hingga pagi tadi pukul 08.00 WIB mencapai 16.723 orang," kata Budi Awaludin.
Baca juga: FAKTA Terbaru Kabar Penutupan dan Karantina Pendatang di Kota Solo, Pemkot Batal Jaring Pemudik
Fenomena urbanisasi warga daerah menuju ibu kota usai hari raya Lebaran memang seolah sudah menjadi tradisi.
Mereka nekat mengadu nasib di Jakarta untuk menjadi pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak lagi.
Umumnya, mereka diajak oleh sanak keluarga atau kerabat yang sudah menetap di ibu kota.
Walau jumlah warga terus bertambah, Pemprov DKI menegaskan tetap membuka diri kepada para pendatang.
Baca juga: KRONOLOGI Pria Ancam Kurir Pakai Samurai, Kini Pelaku Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, tak ada larangan bagi siapapun yang ingin ke ibu kota, termasuk para warga pendatang.
Hal ini dikatakan Anies terkait penyekatan yang bakal dilakukan guna mengantisipasi arus balik mudik Lebaran 2021.
"Saya garis bawahi bahwa kebijakan Jakarta tidak pernah melarang orang masuk Jakarta," ucapnya, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Kabar Euro 2020: Gegara Bukayo Saka, Arteta Kirim Pesan Khusus ke Pelatih Timnas Inggris
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, penyekatan yang dilakukan pun hanya sekedar mengecek kesehatan para pemudik yang baru balik dari daerah.
"Dalam kondisi pandemi, sebelum lebaran kami menganjurkan tidak bepergian, sesudah lebaran kita lakukan pengecekan kepada mereka yang masuk," ujarnya di Balai Kota.
"Jadi, ini bukan pelarangan masuk Jakarta, tapi ini melakukan screening untuk mendeteksi agar warga Jakarta tidak bepergian, mentaati anjuran, mereka terlindungi," tambahnya. (*)
Baca juga: Pernah Derita Sakit Kanker, Kakek 81 di Tabalong Tewas Gantung Diri, Motif Masih Misteri
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 2 Pekan Usai Lebaran Jakarta Terus Diserbu Pendatang, Jumlahnya Capai 16.000 Orang