Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Pemberlakuan Kembali Ganjil Genap, Polda Metro Jaya Minta Perhatikan Faktor Kesehatan

wacana pemberlakuan kembali operasi ganjil genap untuk pengendara di Jakarta mulai digaungkan kembali oleh beberapa pihak

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Sanusi
zoom-in Wacana Pemberlakuan Kembali Ganjil Genap, Polda Metro Jaya Minta Perhatikan Faktor Kesehatan
TRIBUN/Jeprima
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat menjelang berbuka puasa dikawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021). Penampakan lalu lintas Jakarta yang kembali macet saat bulan Ramadhan, Kemacetan terjadi di jam pulang kantor menuju waktu buka puasa. Selama masa pembatasan di Jakarta kebijakan ganjil genap masih belum diterapkan. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengingat terjadinya kepadatan di beberapa ruas jalan beberapa hari ini, maka wacana pemberlakuan kembali operasi ganjil genap untuk pengendara di Jakarta mulai digaungkan kembali oleh beberapa pihak.

Kendati begitu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, kebijakan tersebut dirasa harus lebih dipikirkan.

Baca juga: Jakarta Mulai Macet, Pimpinan DPRD DKI Harap Pembatasan Kendaraan Ganjil-genap Segera Diberlakukan

Mengingat katanya hingga sampai saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Ada opsi ganjil genap diberlakukan kembali tapi tentu saja ini kan masih masa pandemi kami boleh (izinkan) kalau ganjil genap ini diberlakukan, tapi kapasitas angkutan umumnya ditingkatkan," kata Sambodo kepada awak media, dikutip Jumat (4/6/2021).

Sebab kata dia, jika pemberlakuan ganjil genap itu diberlakukan, maka masyarakat akan beralih menggunakan transportasi umum.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Kaji Pemberlakuan Kembali Ganjil Genap di Tengah PPKM Mikro

Hal tersebut dinilai akan menjadi pemicu klaster baru Covid-19.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut kata Sambodo yang menjadi pertanyaan yakni kesiapan moda transportasi umumnya, yang nantinya akan mengangkut para pekerja.

"Nah angkutan umumnya siap gak? kalau di jalan Sudirman-Thamrin mungkin sudah siap, di situ ada MRT dan Transjakarta, oke kita bisa setuju di ruas jalan itu," kata Sambodo.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat menjelang  berbuka puasa dikawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021). Penampakan lalu lintas Jakarta yang kembali macet saat bulan Ramadhan, Kemacetan terjadi di jam pulang kantor menuju waktu buka puasa.  
Selama masa pembatasan di Jakarta kebijakan ganjil genap masih belum diterapkan. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat menjelang berbuka puasa dikawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021). Penampakan lalu lintas Jakarta yang kembali macet saat bulan Ramadhan, Kemacetan terjadi di jam pulang kantor menuju waktu buka puasa. Selama masa pembatasan di Jakarta kebijakan ganjil genap masih belum diterapkan. Tribunnews/Jeprima (TRIBUN/Jeprima)

"Tapi kalau untuk jalan lainnya, kami lihat dulu seberapa mendesak kebutuhan ganjil genap di jalan tersebut," sambungnya.

Oleh karenanya kata Sambodo, pihaknya memberikan syarat untuk suatu ruas jalan yang ingin menerapkan kembali ganjil genap harus memperhatikan kesiapan moda transportasi umumnya.

Jika tidak, maka belum dikatakan layak ruas jalan tersebut menerapkan kembali operasi ganjil genap.

"Jadi syaratnya kalau mau ganjil genap dibuka lagi, satu jalan itu harus ada moda transportasi angkutan umumnya sehingga masyarakat yang punya kendaraan (plat) genap bisa menggunakan angkutan umum ditanggal ganjil, begitu sebaliknya," tukas Sambodo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas