Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Mengalami Lonjakan dalam 3 Hari Terakhir
Jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit darurat itu sebagian diisi oleh pasien dari klaster pemudik atau acara halalbihalal.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta terus bertambah.
Jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit darurat itu sebagian diisi oleh pasien dari klaster pemudik atau acara halalbihalal.
Per Sabtu (12/06/2021) sebanyak 75% dari kapasitas tempat tidur Wisma Atlet sudah terisi pasien Covid-19 bergejala.
"Kemudian, kemarin 661 pasien masuk ke rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Ini semua bergejala dan yang harus menjadi kewaspadaan masyarakat luas adalah tadi okupansinya sudah mencapai 75,19%. Jadi pasien yang dirawat adalah sejumlah 4.509 pasien," ucap Humas RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin kala ditemui di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/6/2021) dikutip dari Kompas.TV.
Data pasien di Wisma Atlet Kemayoran dalam kurun tiga hari menunjukkan peningkatan signifikan.
Pada 9 Juni, tingkat keterisian tempat tidur mencapai 53,73% atau 3.221 pasien yang dirawat.
Baca juga: Ganjar Ungkap Pesan Penting dari Jokowi Terkait Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng
Kemudian selang satu hari, jumlah pasien yang dirawat meningkat sekitar 7%, sehingga tingkat hunian menyentuh 60% atau 3.626 pasien.
Di tanggal 11 Juni, pasien terus bertambah hingga tembus 4.000 pasien dengan tingkat keterisian 67,05%.
Klaster penelusuran kontak pemudik dan acara silaturahmi pascalebaran jadi penyumbang peningkatan pasien terbanyak di rumah sakit yang beroperasi pada Maret 2020 lalu.
Beberapa diantaranya adalah klaster keluarga dari kelurahan Ciracas dan Cilangkap, Jakarta Timur.
Namun tak hanya dari wilayah Jakarta Timur, hampir seluruh puskesmas di wilayah Jakarta terus mengirimkan pasien rujukan bahkan mencapai 10-15 pasien per harinya.
Ini bukan pertama kalinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran sempat mengalami fenomena serupa saat pascalibur natal dan tahun baru 2021.
Kala minggu ketiga Januari 2021, angka keterisian tempat tidur sempat tembus 80%.
Oleh karena itu, pihak pengelola akan menerapkan skema serupa untuk mengantisipasi lonjakan pasien.