Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien RSDC Wisma Atlet Melonjak 500 Persen, Tempat Tidur Hanya Tersisa 19,32 Persen

Tingkat keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di RS Wisma Atlet untuk penanganan Covid-19 kini hanya tersisa 19,32 persen.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasien RSDC Wisma Atlet Melonjak 500 Persen, Tempat Tidur Hanya Tersisa 19,32 Persen
Ist
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta pada Rabu (26/5/2021) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pasien corona di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, terus mengalami kenaikan.

Akibatnya, tingkat keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19 itu kini hanya tersisa 19,32 persen.

Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Mar M Arifin mengatakan, update pada Minggu 13 Juni pukul 08.00 WIB kemarin ada 537 pasien baru yang masuk ke RSDC Wisma Atlet.

Sementara jumlah pasien keluar sebanyak 208 orang. Dengan demikian kata Arifin, total jumlah pasien yang kini dirawat di RSDC Wisma Atlet sebanyak 4.836 orang.

Jumlah ini naik jika dibanding hari sebelumnya 4.519 orang.

Sementara itu, jumlah ranjang yang tersedia di rumah sakit tersebut sebanyak 5.994 bed. Sehingga, keterisian tempat tidur saat ini hanya tersisa 1.158 ranjang atau sekitar 19,32 persen.

"Jadi okupansi (keterisian tempat tidur) kita sudah di angka 80,68 persen," kata Arifin di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/6/2021).

Berita Rekomendasi

Arifin mengatakan, data ini merupakan jumlah dari seluruh ranjang yang tersedia di empat tower Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid, RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tambah 2 Ribu Tempat Tidur

Pada tower 4 BOR mencapai 78,98 persen dan tersisa 21,02 persen, tower 5 mencapai 92,36 persen dan tersisa 7,64 persen, tower 6 mencapai 69,08 persen dan tersisa 30,92 persen, serta tower 7 mencapai 80,29 persen dan tersisa 19,71 persen.

Data ini kata Arifin sudah harus menjadi kewaspadaan bersama.

"Ini sebagai warning sebagai alert, sebagai lampu kuning bahkan sudah mendekati lampu merah. Jadi harus benar-benar masyarakat menyadari harus kita sambil edukasi ke masyarakat, antara masyarakat dan satgas juga harus patuh kepada aturan-aturan pemerintah," ucapnya.

Arifin mengatakan, jika jumlah pasien positif Covid-19 terus melonjak seperti yang terjadi pada Januari lalu, maka pihaknya terpaksa kembali mengoperasikan tower 8 dan 9 untuk menangani pasien Covid-19.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan alternatif menambah satu tempat tidur di dalam kamar.

"Alternatif pertama kita sebenarnya 5.994 bed itu ada sebagian bed yang tidak dipakai dalam satu kamar. Harusnya tiga, tapi hanya dipakai dua selama ini. Ini sebagai senjata terakhir, peluru terakhir kita yang akan kita luncurkan kita tembakkan," katanya.

"Setelah nanti kalau memang ini tak terkendali masuknya, nanti bed yang ketiga akan diaktifkan, nanti akan menambah lumayanlah sekitar 2.000 bed. Jadi bisa menambah keterisiannya sekitar 30 persen," tambah Arifin.

Namun, Arifin berharap hal tersebut tidak terjadi.

"Mudah-mudahan 1.300 itu tersetop menurun lah, sehingga bed yang ketiga tak terpakai," katanya.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan lebih dari 500 persen.

"Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebagai buffer dari fasilitas pelayanan pasien Covid-19 terus mengalami tren kenaikan sejak 18 Mei 2021 dan berdasarkan penambahan pasien per 13 Juni 2021 pukul 06.00 WIB terjadi peningkatan pasien lebih dari 500 persen," ujar Ganip.

Di sisi lain kasus positif di Indonesia juga mengalami kenaikan hingga 53,4 persen setelah tiga minggu pasca Libur Lebaran Idul Fitri 2021.

Bahkan, per Kamis (10/6/2021), kenaikan mencapai lebih dari 8.000 kasus sejak 25 Februari 2021.

"Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan masih tinggi di tengah masyarakat, dan menjadi pengingat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Ganip mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan mempercepat proses testing untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Tower 8 Wisma Atlet Dan 5 Tower di Rusun Nagrak Cilincing Akan Difungsikan untuk Rawat Pasien OTG

Selain itu Presiden juga meminta Satgas memperkuat tracing dan memperbaiki treatment, manajemen atau tata kelola Rumah Sakit.

"Bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat dan melibatkan TNI dan Polri," ucapnya.

Presiden Jokowi juga meminta Ganip untuk terus menerus mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Karena itu Ganip kembali mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan meskipun sudah menerima vaksin Covid-19.

"Presiden dalam rapat terbatas hari ini meminta saya selaku Ketua Satgas Nasional penanggulangan Covid-19 agar terus-menerus mengingatkan masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Kita harus tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan bahkan ketika sudah menjalani vaksinasi," ujar Ganip.(tribun network/den/mal/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas