Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 di DKI Meningkat, Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Gelar Pertemuan Mendadak

Evaluasi ini dilakukan sebab kondisi terakhir di DKI di mana pasien Covid-19 mengalami peningkatan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Covid-19 di DKI Meningkat, Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Gelar Pertemuan Mendadak
Warta Kota/Henry Lopulalan
Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 1.569 pasien Covif-19 dan dapat juga dipakai untuk ruang Isolasi Mandiri pasien tanpa gejala. Hal ini untuk persiapan bila ada meningkatnya pasien Covid 19 usai liburan lebaran (mudik). *Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Mulyo Aji menggelar pertemuan mendadak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Diketahui, pertemuan itu terjadi usai sebelumnya Fadil mengatakan bahwa Jakarta sedang tidak baik-baik karena lonjakan pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Jakarta.

Mulyo Aji mengatakan pihaknya bersama jajaran Polda Metro melaksanakan evaluasi terkait penanganan Covid-19.

"Dihadapkan kepada dua target yang harus dicapai oleh DKI yaitu herd immunity dan PPKM. Ini kita evaluasi terus," kata Mulyo di lokasi, Jumat (18/6/3021).

Evaluasi ini, dikatakan Mulyo, sebab kondisi terakhir di DKI di mana pasien Covid-19 mengalami peningkatan. Pihaknya tengah mendiskusikan penguatan data untuk dibawa ke Pemprov DKI siang nanti.

"Kita cocokkan apakah data-data tadi valid dan kita akan menggunakan langkah yang terukur untuk menyelesaikannya," katanya.

Berita Rekomendasi

Data-data tersebut, dikatakan Mulyo, terkait masyarakat yang melakukan kontak pasien positif Covid-19 dan berdampak pada penularan.

"Kita ukur nanti, cocokkan dengan Pemda setelah kita dapatkan angka. Tadi makanya kita akan sampaikan langkah-langkah lebih lanjut agar kegiatan dapat lebih terukur," pungkas eks Aspers KASAD tersebut.

Sebelumnya, Irjen Fadil Imran mengatakan situasi ibu kota saat ini sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Baca juga: Polda Metro Selaraskan Upaya Penanganan Covid-19 dengan Pemprov DKI

"Saya titip salam kepada teman-teman wartawan, sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja, angka Covid terus naik," ungkap Fadil kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta (17/6/2021).

Fadil menyebut bahwa jumlah pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit rujukan di Jakarta terus bertambah.

"Mari jaga diri, jaga keluarga supaya taat prokes, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," kata Fadil.

Diketahui, kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali terjadi sejak dua minggu terakhir, tercatat per tanggal 16 Juni 2021, terdapat penambahan 9.944 orang terkonfirmasi positif dan menjadikan total kasus aktif di Indonesia menjadi 120.306 kasus.

"Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, Bed Occupancy Ratio sudah lebih dari 50 persen di beberapa daerah, bahkan sudah mencapai 100 persen," ujar Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta (16/6/2021).

Lonjakan jumlah pasien yang drastis tercatat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Hingga saat ini, 80 persen tempat tidur yang tersedia telah dihuni oleh pasien positif yang dikarantina.

"Per pagi ini saja, laporan dari RSDC Wisma Atlet menyatakan bahwa ada 488 orang terkonfirmasi positif yang baru masuk untuk menjalani perawatan, setelah beberapa hari yang lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam satu hari," sambung Reisa.

Varian Delta yang merupakan varian baru dari virus SARS-Cov-2 telah dikonfirmasi beredar di Jawa Tengah dan juga terdapat kemungkinan sudah beredar di daerah lain.

"Varian apapun yang akan muncul sebagai akibat mutasi alami virus, tidak mungkin akan menjangkiti kita dan orang orang lain apabila semua tindakan pencegahan kita lakukan," tandas Reisa.

Reisa menegaskan bahwa memakai masker merupakan cara jitu untuk melawan varian virus baru dan Covid-19 secara umum, mengingat virus SARS-Cov-2 menular melalui droplets.

"Masker yang dipakai pun harus yang ampuh menangkal droplets masuk ke tubuh kita lewat rongga mulut dan hidung," jelas Reisa.

Masker medis yang sebaiknya digunakan merupakan masker yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya menggunakan masker yang terdiri dari minimal tiga lapis.

Membuka masker dapat dilakukan pada saat makan dan minum atau olahraga, dengan syarat tetap menjaga jarak aman dengan orang lain minimal dua meter.

"Jangan buka masker di ruang tertutup yang banyak orangnya. Saya jelaskan lagi bahwa virus adalah makhluk mikro organisme yang dapat saja melayang di udara ruang tertutup atau bersifat aerosol," tegas Reisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas