Buron 2 Bulan, Perampok di Balimester yang Lepaskan 5 Tembakan Sembunyi di Rumah Tante
Pelarian perampok di Balimester yang duel dengan sopir dan lepaskan 5 tembakan berakhir, selama ini pelaku sembunyi di rumah tantenya di Cibinong.
Penulis: Theresia Felisiani
![Buron 2 Bulan, Perampok di Balimester yang Lepaskan 5 Tembakan Sembunyi di Rumah Tante](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perampokan-balimester-nih-cek.jpg)
Sambil bersandar di kamar rumahnya dengan menahan sakit, Sofyan mengenang detik-detik kepalanya tertembak.
Pria 56 tahun itu baru saja 15 menit berbincang dengan majikannya Susanti Teng pada Minggu (18/4/2021) pagi itu, karena beberapa hari tak masuk.
Sekian hari izin karena sakit pinggang, Sofyan memutuskan kembali masuk.
Jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, di mana Sofyan bersiap mengantar majikannya karena ada sebuah urusan.
"Saya sopir di rumah ibu (Susanti, red)," ucap Sofyan mengawali ceritanya saat ditemui di rumahnya, Senin (19/4/2021).
![Penampakan rumah Susanti Teng di Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (18/4/2021) pagi, yang disatroni perampok bersenjatakan airsoft gun. (Inset) Sofyan, korban penembakan setelah melawan perampok yang menyatroni rumah majikannya, saat ditemui di rumahnya di kawasan Jakarta Timur, Senin (19/4/2021).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cerita-sopir-lawan-perampok-di-rumah-majikan.jpg)
Dari luar pagar rumah majikannya di Gang Mas Nomor 10 RT 04 RW 02, Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, terdengar gerbang digedor seseorang.
Tak lama muncul seorang pria berperawakan tinggi dan rambut ikal, membuka paksa gerbang lebih dua meter.
Obrolan Susanti dan Sofyan mendadak berhenti.
Keduanya lalu mengalihkan perhatian kepada pria di depannya yang sudah berdiri di ambang pintu utama.
Dalam hati Sofyan bertanya-tanya siapa gerangan pria di depannya.
Ia menyangka pria tersebut tamu majikannya.
"Soalnya kok main enak saja buka pintu," kenang Sofyan.
Di rumah dua lantai majikannya pagi itu hanya Susanti, dua keponakannya dan Sofyan.
Belum sempat Susanti dan Sofyan mendapat jawab, pria asing yang masuk ke dalam rumah itu berbicara dengan tenang.