Puluhan ODGJ di Bogor Positif Covid-19, Begini Nasib dan Kondisinya
Sebanyak 28 ODGJ terpapar Covid-19, kini mereka menjalani isolasi dan perawatan khusus di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Bogor tak luput dari penyebaran virus Covid-19.
Kini puluhan ODGJ yang terkonfirmasi positf itu diisolasi di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor.
Para ODGJ positif Covid-19 ini berasal dari luar dan dalam RSMM.
"Kami ada 28 orang dengan gangguan jiwa yang terkonfirmasi Covid-19. Artinya paparan Covid-19 tidak mengenal sesuatu terkait dengan ada tidaknya gangguan jiwa," kata Direktur Utama RSMM dr Fidiansyah, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: Laptop Terbakar, Api Merembet ke Kasur, Satu Penghuni Kost Tewas Dalam Kebakaran di Kramat Jati
Fidiansyah menjelaskan bahwa ke-28 ODGJ ini menjalani rawat inap isolasi dengan konsep perawatan yang sama dengan pasien Covid-19 yang lain.
Namun, karena pasien ini merupakan ODGJ, tidak semua rumah sakit siap menerima pasien ini.
"Karena itu, khusus ODGJ dengan Covid-19 pasti akan menjadi rujukannya ke rumah sakit jiwa ini," katanya.
Dia mengatakan bahwa RSMM mengalokasikan tempat isolasi Covid-19 khusus ODGJ sebanyak 32 tempat tidur yang mana menurutnya lebih banyak dibanding rumah sakit umum lain.
Hal ini untuk antisipasi jika ada ODGJ yang dibawa ke rumah sakit umum namun kemudian mendadak dirujuk ke RSMM karena tak siap.
"Kami mengalolasikan (bed tempat isolasi) lebih dari yang umum supaya rumah sakit daerah yang tidak punya kemampuan, otomatis masih punya tempat di sini. Akibatnya tentu mengurangi yang umum," kata Fidiansyah.
Meski begitu, RSMM juga menyediakan tempat isolasi Covid-19 untuk pasien umum non ODGJ sebanyak 63 bed dan akan ditambah lagi sebanyak 37 bed di tengah lonjakan corona ini.
Baca juga: 24 Pemandu Karaoke di Cileungsi dan 4 PSK di Gang Coklat Diamankan Satpol PP
Penularan Covid-19 yang terjadi terhadap para ODGJ, kata dia, juga sama seperti pasien Covid-19 warga lainnya.
Seperti interaksi dengan orang yang lain, abai protokol dan terlibat kerumunan.
"Ditambah lagi ODGJ cenderung agak abai karena ada kapasitas yang terganggu terkait pemahaman Covid-19. Sehingga mendidik mengenakan masker saja butuh pendekatan tersendiri. Belum lagi dia harus menghadapi dinamika gangguan kejiwaannya," terangnya.
Baca juga: Solusi Wali Kota Bekasi Percepat Penanganan Pasien Covid-19 yang Membeludak
Dia menjelaskan bahwa pihak RSMM saat ini tengah menggaungkan vaksinasi Covid-19 khusus ODGJ beserta disabilitas.
"Alhamdulillah kita sudah berproses setiap hari kami melakukan pemantauan. Hanya ada keterbatasan karena harus ada persetujuan dari keluarga dibanding orang umum. Sebagai perwakilan kalau memahami nanti dampak, efek samping, melapor kemana. Karena ada info concern yang harus kami minta kepada mereka," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 28 ODGJ di Kota Bogor Positif Covid-19, Kini Dirawat di Rumah Sakit Marzuki Mahdi,