Perjuangan Warga Dapatkan Tabung dan Isi Ulang Oksigen, Rela Antre hingga Harus Berburu ke Bogor
Belakangan tabungan oksigen mulai diburu warga, selain langka kini harga isi ulangnya naik, Gubernur Anies minta warga tak panik.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandangan antrean di sejumlah depot pengisian tabung oksigen mulai bermunculan.
Bahkan di beberapa lokasi warga rela mengantre demi bisa membawa pulang tabung oksigen.
Hal ini terjadi seiring dengan lonjaknya kasus aktif Covid-19.
Berikut sejumlah cerita perjuangan warga demi mendapatkan tabung oksigen.
Permintaan Tabung Oksigen Meningkat di Jakarta, Warga Antre
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan tabung gas Oksigen di satu depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, beberapa warga membeli tabung gas Oksigen di depot tersebut.
Selain itu, terdapat warga yang sudah memiliki tabung oksigen dan hanya melakukan pengisian ulang.
"Kalau antrean panjang kayak gini baru hari ini sih. Sebelumnya ramai juga, tapi masih terkontrol lah. Ini dari jam 08.00 masih antre," kata Ervan, penanggung jawab depot pengisian oksigen tersebut, saat ditemui di lokasi.
Baca juga: Fakta Covid-19 Menggila di Bogor, ASN WFH Sepekan, Penjual Oksigen Buka 24 Jam
Baca juga: Kesal dan Tak Sabar Dampingi Belajar Online, Seorang Ibu Tega Aniaya Anaknya Pakai Sapu Ijuk
Ervan mengakui permintaan tabung gas Oksigen mengalami peningkatan sejak dua pekan terakhir.
"Biasanya kalau tabung kecil 50 sampai 60 tabung per hari. Nah kalau sekarang di atas 100, hampir 150 per hari," ungkap dia.
Hingga pukul 14.00, Ervan menyebut sudah 80 tabung gas oksigen terjual.
Ia pun tidak menampik telah terjadi kelangkaan tabung gas oksigen.
"Kalau tabung baru sekarang sudah mulai langka, dari distributornya juga sudah kehabisan stok. Kalau untuk oksigennya masih aman," tutur Ervan.
"Cuma untuk atur isi ulangnya jadi dibagi rata, jadi nggak bisa sebanyak kayak biasanya," imbuhnya.
Harga Tabung Oksigen di Jaksel Naik Dua Kali Lipat
Harga tabung gas oksigen naik dua hingga tiga kali lipat.
Pedagang tabung gas oksigen di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Ervan mengungkapkan kenaikan harga itu dipengaruhi permintaan yang tinggi dari masyarakat.
"Kalau harga tabung sudah naik, dari seminggu atau dua minggu lalu naik dua sampai tiga kali lipat," kata Ervan saat ditemui di lokasi, Senin (28/6/2021).
Biasanya, jelas Ervan, harga tabung gas oksigen dijual antara Rp 700 ribu hingga Rp 900 ribu.
"Sekarang sudah tembus Rp 2 juta. Itu yang kecil. Kalau yang besar belum ada stok lagi," ujar dia.
Warga Antre Beli Tabung Oksigen: Ibu Saya Kena Covid-19
Depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan dipadati warga pada Senin (28/6/2021).
Mereka rela mengantre untuk membeli tabung gas Oksigen atau sekadar melakukan isi ulang.
Satu warga yang ikut mengantre adalah Mahdi.
Ia membeli tabung gas Oksigen untuk orangtuanya yang terpapar Covid-19.
"Ini buat ibu lagi saya sakit Covid-19," kata Mahdi saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi.
Baca juga: Pakar Kesehatan: Jangan Buru-buru Beli Ivermectin untuk Pencegahan Covid-19
Mahdi mengungkapkan, sang ibu kini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ia mengaku sudah mencoba membawa ibunya ke rumah sakit.
Namun, menurutnya, rumah sakit yang dituju sudah tidak cukup menampung pasien Covid-19.
"Sudah seminggu isolasi mandiri di rumah. Di rumah sakit sudah nggak kuat, sudah nggak nampung," ujar dia.
Ia pun berharap pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir.
Paling tidak, Mahdi berharap kasus positif Covid-19 menurun.
"Semoga Indonesia nggak seperti India," tutur Mahdi.
Warga Depok Berburu Tabung Oksigen ke Bogor
Ketersediaan oksigen kini mulai langka di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Bahkan jasa isi ulang oksigen di Jalan Raya Jakarta - Bogor, kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor pun sampai diburu oleh warga Depok.
"Iya lagi susah," kata Ria Nurul, warga dari Tapos Depok seusai membeli oksigen di Cibinong, Senin (28/6/2021).
Dia menjelaskan bahwa dia langsung mengisi ulang sebanyak dua tabung oksigen ukuran kecil.
Oksigen tersebut, kata dia, akan digunakan untuk keperluan medis keluarganya.
"Buat orang tua lagi sakit," kata Ria.
Dia mengatakan bahwa harga isi ulang oksigen tersebut kini juga mengalami kenaikan.
Sebelum terjadi kelangkaan oksigen, isi ulang satu tabung kecil bisa dibanderol Rp 30 ribu.
"Ini (isi ulang) satu tabung Rp 40 ribu, dulu harganya Rp 30 ribu, iya sekarang naik," ungkapnya.
Warga Hingga Pengelola Rumah Sakit Berburu Tabung Oksigen Medis di Pasar Pramuka
Dampak kasus Covid-19 melonjak, membuat tabung oksigen medis diburu, Senin (28/6/2021).
Diketahui, saat ini tabungan oksigen medis menjadi buruan mulai dari warga hingga pihak pengelola rumah sakit.
Penampakan warga dan pengelola rumah sakit berburu tabung oksigen medis nampak kawasan di Pasar Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Hingga saat ini, permintaan tabung oksigen medis di Pasar Pramuka terus meningkat sejak minggu lalu.
Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya lonjakan pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu juga, nampak warga ikut memburu tabung oksigen di Pasar Pramuika untuk anggota keluarganya yang terpapar Covid-19.
Menurut Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, tingginya permintaan buat persediaan tabung oksigen medis di Pasar Pramuka kosong.
Persediaan tabungan oksigen medis kosong di Pasar Pramuka sejak dua hari lalu.
"Jumat lalu masih ada satu atau dua tabung oksigen. Tabung oksigen benar-benar kosong itu pas hari Sabtu (26/6/2021)," ucap Yoyon, Senin (28/6/2021).
Sebelum adanya lonjakan Covid-19 di Indonesia khususnya Jakarta, pembeli tabung oksigen hanya dari pengelola rumah sakit saja.
Kini, warga dan pengelola rumah sakit saling berburu tabung oksigen medis.
"Sebelum diburu sama warga, hanya pengelola rumah sakit yang beli," ujar dia.
Baca juga: Gubernur Banten Wahidin Halim Positif Covid-19, Begini Kondisinya
Yoyon melanjutkan, pedagang Pasar Pramuka sudah mengatur pembatasan penjualan tabung oksigen.
Hal ini untuk menghindari penimbunan yang bisa menaikan harga jual tabung oksigen.
Apalagi, pedagang Pasar Pramuka tidak pernah melebihkan persediaan tabung oksigen.
"Banyak yang beli, kemudian membelinya mendadak, secara bersamaan datang untuk beli," ucapnya.
Alasan pedagang menyediakan tabung oksigen tidak terlau banyak, karena ruang penyimpanan terbatas dan berat.
"Selama ini satu toko persediaannya hanya 10 sampai 20 tabung gas. Itu saja sudah makan tempat banget," jelasnya.
Yoyon tidak mengetahui persediaan tabung oksigen kapan bakal ada lagi di Pasar Pramuka.
Sebab, pihak pedagang hanya menunggu pengiriman tabung oksigen dari Distributor.
"Pedagang sekarang cuma bisa menunggu distribusi tabung oksigen lagi. Kita ga tahu kapan karena pabriknya bukan milik kita," ujar Yoyon.
Gubernur Anies Minta Warga Jakarta Tidak Panik
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pastikan jika ketersediaan tabung oksigen di DKI Jakarta masih tercukupi, meski saat ini lonjakan kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan.
Menurut Anies, terganggunya pasokan tabung oksigen mengakibatkan pendistribsian mengalami kendala.
"Jadi disampaikan bahwa pasokannya cukup, tapi kekurangan kendaraan dan personalia untuk mendistribusikan," kata Anies saat meninjau vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/6/2021).
Kata Anies, kekurangan SDM hingga sarana transportasi untuk pendistribusian dari distributor membuat jumlah permintaan tabung oksigen tidak terpenuhi dengan baik.
Sebab permintaan saat ini jauh lebih besar dibandingkan biasanya.
"Karena biasanya mereka tidak mendistribusikan dengan volume sebanyak ini," kata Anies.
Baca juga: Daerah Pelosok dan Terluar Bisa Belajar Tatap Muka, Sekolah Perkotaan Sulit, Banyak Zona Merah
Dengan kondisi DKI Jakarta yang tengah hadapi gelombang pasien Covid-19 tertinggi selama pandemi, kebutuhan oksigen pun meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyiasati distribusi oksigen dengan cara mengerahkan kendaraan serta SDM dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.
"Jadi akhirnya kami dari pemprov yang menjemput, mengantarkan dan kalau anyg kurang, kami antarkan ke tempat produksi lagi,” ujarnya.
“Dengan cara begitu, maka pasokan oksigen di rumah sakit-rumah sakit Jakarta bisa terpenuhi," imbuh Anies.
Kerahkan Truk Angkut Tabung Oksigen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengerahkan truk-truk Pemprov DKI untuk mengangkut tabung oksigen.
Truk-truk tersebut berasal dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, dan Dinas Sumber Daya Air.
Pelibatan truk pemerintah untuk mengangkut tabung oksigen tersebut karena terjadi lonjakan permintaan dari sejumlah fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, terkait kasus Virus Corona.
Menurut Gubernur Anies Baswedan, saat ini terjadi peningkatan hingga 300 persen dibandingkan hari biasa.
"Kita membutuhkan dukungan dari semua unsur, termasuk pasokan oksigen, yang kebutuhannya akhir-akhir ini meningkat hingga 2-3 kali lipat dari biasanya," ujar Anies Baswedan.
Baca juga: RSUD Kramat Jati Kekurangan Tabung Oksigen dan Butuh Relawan Tenaga Medis
Anies melalui akun media sosialnya kemarin menambahkan, "Kami di Pemprov punya kebutuhan dan punya sumber daya manusia utk membantu distribusi mengantar sampai RSUD."
"Dan alhamdulillah, langsung dieksekusi jajaran, dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga hingga Dinas Sumber Daya Air Prov. DKI Jakarta ikut membantu memastikan distribusi oksigen lancar ke RS-RS kita." (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com/Wartakotalive.com)