Jalur Tikus Tak Ada Penjagaan Ketat, Pekerja asal Depok Bisa Masuk Jakarta
Ada banyak jalan kecil dari Depok ke Jakarta yang bisa dilewati oleh mobil maupun sepeda motor
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andri tidak menyangka hari Senin yang ia jalani berujung mengecewakan.
Karyawan swasta sebuah pusat grosir dan minimarket di kawasan Pantai Indah Kapuk batal bekerja ke kantor karena terjebak kemacetan parah di Lenteng Agung, Jakarta Selatan imbas penyekatan PPKM Darurat.
Surat tugas yang diperlihatkan Andri pun tidak digubris petugas yang menjaga pos penyekatan.
Padahal sektor tempat Andri bekerja adalah salah satu yang diperbolehkan Work From Office(WFO) dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Surat tugas tidak mempan pak. Ini akhirnya bubar(batal ngantor)," kata Andri saat berbincang dengan Tribun, Senin(5/7).
Andri berangkat kerja dari Depok menggunakan bus karyawan menuju kantornya di kawasan Pantai Indah Kapuk(PIK).
Baca juga: PPKM Darurat di Jakarta, Kapolda Metro Jaya Sebut Jalur Tikus Bakal Dijaga Ketat
Saat tiba di kawasan Lenteng Agung atau tepat sebelum kampus IISIP sekitar pukul 06.00 WIB lalu lintas tidak bergerak sama sekali.
"Luar biasa pak macetnya. Dari jam 06.00 WIB maju kena mundur kena," kata Andri.
Sekitar pukul 09.50 WIB bus yang ditumpangi Andri baru berhasil putar balik menuju arah Jalan Margonda, Depok.
"Ini sudah depan wali kota Depok.
Busnya poolnya di dinas kesehatan Depok. Batal berangkat," kata Andri.
Lain Andri lain pula Agus, warga Bojonggede itu berhasil tiba di kantornya di kawasan Kuningan Jakarta, meski akses jalan utama dari arah Depok menuju Jakarta ditutup.
Penutupan akses dilakukan di antaranya di Jalan Margonda Raya, Jalan Raya Lenteng Agung, dan Jalan Raya Bogor.
Hanya mereka yang bekerja di sektor esensial dan sektor kritikal yang diizinkan lewat.
Itu pun harus mengantongi Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP).
Surat ini berlaku khusus bagi pekerja yang ingin berakitvitas selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Meski tidak bekerja di sektor esensial dan sektor kritikal, dan juga tidak mengantongi STRP, Agus menyiasati penutupan jalan itu dengan cara lewat 'jalur tikus' menuju Jakarta.
Ada banyak jalan kecil dari Depok ke Jakarta yang bisa dilewati oleh mobil maupun sepeda motor.
Baca juga: Pemerintah Diminta Perketat Jalur Masuk WNA Selama Pelaksanaan PPKM Darurat
"Tadi dari arah Bojong Gede dan Citayam, saya lewat Tanah Baru Depok, masuk Jalan Moh Kahfi, terus ke Jalan Raya Cilandak, hingga sampai ke Kuningan," kata Agus.
"Lancar, tidak ada penyekatan. Saya sudah sampai di kantor (Kuningan)," ujarnya.
Bukan hanya Agus yang berhasil tiba di kantornya di Jakarta dengan melewati 'jalur tikus'.
Adi, warga Depok, juga berhasil lolos dari penyekatan jalan setelah melewati 'jalur tikus'.
Dari Jalan Raya Lenteng Agung, Adi masuk ke Jalan Raya Jagakarsa, terus ke Jalan Joe.
Ia berhasil menghindari pos penyekatan petugas yang berada di dekat flyover Tapal Kuda di depan kampus IISIP Lenteng Agung.
Sementara Wahyu yang tinggal di Depok I, berhasil menghindari pos penyekatan menuju Jakarta dengan lewat 'jalan tikus' di Kelapa Dua.
"Jalan Cijantung-Kelapa Dua lancar jaya," kata Wahyu. (Tribun Network/dod/wly)