Kapolda Metro Minta RT RW Ikut Batasi Mobilitas Warga: 'Tolong Jaga Kampungnya, Jangan Kasih Lolos'
Fadil meminta peran dari RT RW mengingat jalur tikus di lingkungan warga itu jumlahnya banyak, dan membutuhkan peran penjaga lingkungan yang banyak.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, kesuksesan penerapan PPKM Darurat guna menekan penyebaran virus Covid-19, memerlukan peran seluruh pihak.
Kata dia, tak hanya aparat keamanan dalam hal ini TNI-Polri dan Pemerintah Daerah setempat yang berperan menjaga mobilitas masyarakat, melainkan juga para perangkat desa mulai dari RT hingga RW.
Hal itu dikatakan Fadil saat meninjau penerapan PPKM Darurat di titik penutupan ruas jalan raya Lenteng Agung, Selasa (6/7/2021).
"Paling pokok, ini (virus Covid-19) tidak akan bisa selesai kalau tidak ada keterlibatan warga. Jalan utama kami jaga, tapi jalan tikus, penghubung, engga. Saya mohon dengan sangat kepada RT RW tolong jaga kampungnya, jangan kasih lolos," kata Fadil saat ditemui awak media.
Jika pihak RT dan RW masih melonggarkan lingkungannya dengan tetap memberikan kemudahan akses kepada masyarakat yang bukan masuk dalam sektor essensial dan kritikal itu sama saja membuat virus menyebar.
"Itu sama aja kita kasih peluang penyakit ini menyebar, menular. Jangan kasih kampungnya dilewati orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan," tuturnya.
Baca juga: Ketua DPD RI Minta Pemuka Agama Berperan Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat Patuhi PPKM Darurat
Tak hanya itu, Fadil juga menegaskan jika hal tersebut terus dibiarkan maka kemungkinan akibat fatal juga akan diterima oleh masyarakatnya.
"Itu sama aja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia bisa masuk RS atau fatal bisa meninggal dunia," imbuhnya.
Untuk saat ini, pihaknya juga telah menyiagakan beberapa personel untuk menjaga jalur tikus.
Fadil meminta peran dari RT RW mengingat jalur tikus di lingkungan warga itu jumlahnya banyak, dan membutuhkan peran penjaga lingkungan yang tidak sedikit.
"Kalau hanya mengandalkan aparatur TNI polri saya kira tidak. Karena kan covid musuh bersama, kalau semua gang dijaga polisi gak mungkin butuh berapa (personel) kita," ujarnya.