Artis hingga Pejabat Pernah Sewa Jasa Detektif 'Jane' untuk Ungkap Kasus Perselingkuhan
Sejumlah kasus perselingkuhan di kalangan artis maupun pejabat bukan menjadi hal yang aneh lagi jika dilihat dari pemberitaan media massa.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kasus perselingkuhan di kalangan artis maupun pejabat bukan menjadi hal yang aneh lagi jika dilihat dari pemberitaan media massa.
Namun demikian, siapa sangka sejumlah artis maupun pejabat pernah menyewa jasa detektif swasta untuk mengungkap kasus perselingkuhan pasangannya.
Lalu seperti apa saja kasusnya?
Kasus perselingkuhan apa saja yang ditangani detektif swasta?
Bagaimana pola kerja detektif swasta?
Baca juga: Cerita Detektif Swasta di Jakarta Dapat Tugas Pertama Bongkar Kasus Perselingkuhan
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab Jane (bukan nama sebenarnya) yang mau membagi pengalamannya selama tujuh tahun bekerja sebagai detektif swasta di kantor Detektif Angel.
Dalam wawancaranya dengan Tribunnews.com, Jane mengungkapkan pengalaman tersebut.
Jane mengatakan selama ini kasus perselingkuhan yang selama ini ia tangani cukup beragam.
Namun demikian, kebanyakan kasus yang ia tangani adalah perselingkuhan dalam rumah tangga.
Namun demikian, ia juga mengaku pernah menangani kasus dari klien yang masih pacaran untuk membuktikan adakah Pria Idaman Lain (PIL) atau Wanita Idaman Lain (WIL) sebelum menjalin hubungan yang lebih serius.
"Atau memang yang sekadar dia bukan perselingkuhan yang monoton terus-terusan dengan orang yang sama, tidak. Jadi ibaratnya sekadar selingan saja, kayak jajan lah. Jajan di warung," kata Jane dalam Special Interview Diginas yang digelar Tribun Network pada Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Masalah Rumahtangga yang Paling Sulit Dipulihkan Menurut Pengalaman Detektif Swasta
Klien yang pernah ia tangani pun tidak hanya artis maupun pejabat, melainkan juga pengusaha, ekspatriat, dan lain sebagainya.
Sedangkan dari segi usia, kata dia, kebanyakan kliennya adalah orang yang sudah berusia matang.
Jane mengungkapkan tugasnya secara umum adalah mengumpulkan bukti-bukti berupa foto atau video terkait kasus perselingkuhan yang ia tangani.
Untuk itu, ia dibekali berbagai macam kamera mulai dari yang berukuran kecil hingga besar.
Untuk itu, ia harus memiliki seribu wajah atau menyamar dalam menjalankan aksinya.
Meski tingkat penyamarannya bermacam-macam, namun kata dia, paling sering adalah mengubah gaya rambut.
Jika diperlukan, ia bahkan akan menggunakan kerudung untuk memuluskan tugasnya.
Untuk menyelesaikan tugasnya dari sang bos, "Ms Angel" (bukan nama sebenarnya), Jane banyak tempat di Indonesia ia sudah jelajahi termasuk Papua.
Sedangkan tugas di luar negeri, ia mengaku pernah melaksanakan tugas hingga ke Bangkok Thailand.
"Untuk kasus selingkuh itu maksimal yang pernah saya jalani itu paling lama satu minggu itu sudah clear kasusnya. Rata-rata seperti itu. Tergantung mobilitas targetnya," kata Jane.
Dalam menjalankam tugasnya, Jane bekerja dalam satu tim.
Biasanya, kata dia, untuk kasus perselingkuhan ia bekerja dalam satu tim yang berisi empat orang.
"Tapi kalau misalnya pencarian orangn itu lebih banyak otomatis agent di lapangan. Sekitar bisa belasan atau puluhan. Mencari orang kan, apalagi datanya sedikit, memang selebihnya kita harus kreatif, punya insting masing-masing yang memang sudah ada bidangnya," kata Jane.
Jane memang tidak hanya menangani kasus perselingkuhan melainkan juga mencari orang hilang.
Namun menangani kasus pencarian orang hilang tidak sesulit menangani perselingkuhan.
"Karena memang untuk pencarian orang hilang kita titik-titiknya sudah diinfokan oleh Ms Angelnya sendiri. Jadi tinggal kita investigasi untuk memastikan di lapangannya saja. Itu yang kasus pencarian orang hilang," kata Jane.
Ia mengatakan orang hilang yang dimaksud tersebut bukanlah korban penculikan, melainkan hilang karena berbagai macam alasan.
Ada yang menghindari persoalan hukum, hingga alasan keluarga.
"Biasanya orang hilang ini bukan diculik ya, macam-macam, ada yang memang dia menipu tapi dia memang mau sistemnya kekeluargaan. Contohnya kenapa dia tidak lapor ke pihak berwajib, ada yang sudah lapor tapi ada yang ingin menanganinya double. Mungkin bisa jadi seperti itu, walaupun dia sudah laporan ke pihak beewajib," kata Jane.