Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Penyekatan Pos Lenteng Agung: Omzet Pedagang Klontong Dekat Flyover Tapal Kuda Naik 85 Persen

Pedagang kelontong yang menjual minuman dan makanan didepan Flyover Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan naik 85 persen

Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dampak Penyekatan Pos Lenteng Agung: Omzet Pedagang Klontong Dekat Flyover Tapal Kuda Naik 85 Persen
Ferryal Immanuel/Tribunnews.com
Ida Sitiwaningsih, pedagang yang menjual makan dan minuman didepan pos penyekatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rabu (14/7/2021) Tribunnews/Ferryal Immanuel 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang kelontong yang menjual minuman dan makanan didepan Flyover Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan naik 85 persen akibat PPKM Darurat.

Ida Sitiwaningsih mengungkapkan bahwa selama penerapan PPKM Darurat omzetnya naik karena banyak petugas keamanan yang membeli makanan dan minuman diwarungnya.

"Ia semenjak penerapan ini, penghasilan saya bisa mencapai Rp 500 ribu perhari, sebelumnya mungkin dibawa rata-rata," ungkap Ibu Ida kepada Tribunnews, Rabu (14/7/2021) malam.

Baca juga: PP Perbasi Dapat Persetujuan DPR Laksanakan Naturalisasi Pemain Persiapan ke FIBA World Cup 2023

Ida menjelaskan bahwa toko yang baru dirintis semenjak awal tahun 2021, awalnya hanya menjual alat-alat listrik.

Akan tetapi 2 bulan belakangan ini, ia menambahkan makanan seperti indomie dan minuman seperti kopi dan susu untuk meningkatkan pemasukan.

"Berhubung karena banyak petugas yang menjaga lalu lintas. Saya manfaatkan untuk berjualan kopi dan susu," ungkapnya

Baca juga: Update Pembangunan Sirkuit Mandalika, Atap Race Control Terinspirasi Rumah Adat Suku Sasak

Dirinya merasa terbantu karena dengan adanya penerapan PPKM Darurat ini bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500.000 hingga Rp 600.000 perhari.

Berita Rekomendasi

"Saya bersyukur dengan adanya usaha yang baru dirintis 2021 ini, dapat membantu membayarkan uang sewa kios saya," ungkapnya

Ia menjelaskan bahwa kios yang dimilikinya masih dalam status sewa. Ida harus mengeluarkan dana sebesar Rp 1,2 JT tiap bulan untuk sewa kios tersebut.

"Ida berharap PPKM Darurat ini tidak berlanjut juga, karena kasihan dengan toko-toko yang tidak bisa dibuka," tutupnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas