Korban Pembacokan dan Penembakan di Warkop Duren Sawit Tak Ada Biaya untuk Visum
Johanes belum bisa secara resmi melapor ke Polsek Duren Sawit karena tidak memiliki uang untuk melakukan visum di rumah sakit.
Editor: Theresia Felisiani
Lukas, kakak korban menceritakan, peristiwa itu berawal dari tiga orang wanita yang berhenti di warung kopi.
Sebab, wanita yang mengendarai sepeda motor bonceng tiga itu diikuti oleh dua orang pria.
"Jadi si cowok pelaku itu ngajak kenalan tiga cewek ini, dua enggak mau dan satu cewek yang akhirnya kenalan ngasih nomor telepon," terang dia kepada Wartakotalive.com, Sabtu (17/7/2021).
Kedua wanita tersebut menolak berkenalan dengan alasan kekasihnya mau datang ke warung kopi tempat ketiga wanita itu berhenti.
Tidak lama setelah bicara seperti itu, korban yakni Johanes dan temannya sampai di warung kopi sekira pukul 23.00 WIB.
Tiba-tiba pelaku langsung mengeluarkan airsoft gun dan menembak rekan johanes.
Sedangkan, seorang pelaku lainnya menikam johanes beberapa kali di bagian paha, punggung dan pinggang.
"Kondisi sekitar sepi, pelaku langsung kabur, adik saya enggak kenal sama cewek-cewek itu," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tak Punya Uang Buat Visum, Korban Pembacokan dan Penembakan di Duren Sawit Belum Bisa Lapor Polisi,