Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Pembacokan dan Penembakan di Warkop Duren Sawit Tak Ada Biaya untuk Visum

Johanes belum bisa secara resmi melapor ke Polsek Duren Sawit karena tidak memiliki uang untuk melakukan visum di rumah sakit. 

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Korban Pembacokan dan Penembakan di Warkop Duren Sawit Tak Ada Biaya untuk Visum
Warta Kota
Kondisi Yohannes setelah ditikam di sekitar Taman Malaka Selatan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (15/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johanes (22) korban pembacokan dan penembakan di warung kopi, Jalan Taman Malaka, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pasrah.

Ia kini terbaring lemas di rumah petakan yang mereka kontrak bersama ibunya di Jalan Kampung Setu RT 008/001 Kelurahan Bintara Jaya Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi. 

Musibah yang menimpa Johanes, belum bisa dilaporkan keluarganya secara resmi ke Polsek Duren Sawit.

Alasannya karena tidak memiliki uang untuk melakukan visum di rumah sakit. 

Baca juga: Kronologi Penembakan dan Penikaman di Duren Sawit, Berawal Pelaku Ditolak saat Ajak Kenalan Wanita

Meski anggota Polsek Duren Sawit telah menyambangi korban ke rumah dan mendatangi TKP, polisi belum juga menangani kasus tersebut. 

"Kalau ada uang hari ini maunya visum ke rumah sakit biar pelaku penusukan dan penembakan adik saya cepat ditangani polisi," kata Lukas, kakak korban saat dihubungi pada Minggu (18/7/2021). 

Lukas mengaku saat ini belum bisa melakukan visum di rumah sakit seperti yang diminta polisi. 

BERITA REKOMENDASI

Pekerjaan ibunya sebagai tukang cuci gosok pakaian di lingkungan tempat tinggalnya, biaya visum di rumah sakit menjadi permasalahan keluarga. 

"Selama ini adik saya Johanes yang bantu ibu cari uang. Siang sampai malam adik saya ngamen di jalanan," kata dia. 

Baca juga: Ditangkap di Kamar Kos, Oknum Petugas Lapas Depok Dapat Sabu dari Mantan Napi, Begini Nasibnya

Lukas mengaku sudah membuat pernyataan di Polsek Duren Sawit terkait kasus tersebut. 

Agar penanganan kasus ini berjalan, ia dan ibunya akan mencarikan pinjaman uang untuk melakukan visum korban di rumah sakit pada Senin (19/7/2021). 

"Mudah-mudahan kami dapat pinjaman uang untuk visum adik saya. Katanya sih biaya visum sebesar Rp 500.000, " ujarnya dengan suara bergetar.


Laporan Ditolak Polisi

Keluarga korban penganiayaan dengan menggunakan airsoft gun dan senjata tajam di sebuah warung kopi Jalan Taman Malak Selatan, Duren Sawit, Jakarta Timur mengaku sempat ditolak aparat Kepolisian saat ingin membuat laporan polisi di Polsek Duren Sawit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas