Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tim Penjemput Jenazah Covid-19 Ditelepon Warga Tengah Malam

Di tengah pandemi Covid-19 cerita duka didengar setiap hari oleh Tim Penjemput Jenazah Kota Bekasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Tim Penjemput Jenazah Covid-19 Ditelepon Warga Tengah Malam
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PEMAKAMAN JENAZAH COVID-19 - Beginilah suasana kesibukan pekerja saat melakukan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Kamis ?(8/7/2021). TPU Buniayu setiap hari melayani pemakaman jenazah Covid-19 antara 20 hingga 36 jenazah selama 24 jam setiap.hari. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Di tengah pandemi Covid-19 cerita duka didengar setiap hari oleh Tim Penjemput Jenazah Kota Bekasi.

Cerita duka dari keluarga pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Hal tersebut dirasakan Rinto Butarbutar, operator call centre sekaligus anggota tim penjemput jenazah Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi.

Telepon genggamnya tak pernah berhenti berdering sejak sebulan terakhir.

Tidurnya juga terpaksa harus lebih larut bahkan tidak jarang terjaga hingga fajar.

Baca juga: Kronologi Pasien Covid-19 di Sumut Dikeroyok Warga Karena Ditolak Isoman di Rumah

Tidak sendiri, Rinto bersama tim penjemput jenazah BPBD Kota Bekasi berjumlah 45 orang siaga 24 jam tanpa henti sejak kasus kematian pasien isoman meningkat.

Berita Rekomendasi

"Jadi kami ada tiga shift, pagi hingga sore, sore hingga tengah malam, tengah malam hingga pagi main lagi terus 24 jam," kata Rinto di Posko Tim Penjemput Jenazah Stadion Patriot Bekasi.

Suara tangisan itu ia dengar dari pagi, siang, hingga tengah malam.

Selain sedih ditinggal pergi orang terkasih, keluarga pasien menurut Rinto menangis disebabkan karena kebingungan.

Dia membayangkan betapa ironisnya orang terdekat meninggal dunia di kamar tidur, tapi keluarga di satu rumah tak bisa berbuat apa-apa karena Covid-19.

Mereka hanya bisa meratapi dengan kesedihan, cara satu-satunya hanya bisa menghubungi tim penjemput jenazah agar anggota keluarganya dapat segera dimakamkan.

"Orang kebingungan, bayangin jam 1 malam, telepon ke call centre langsung bilang 'pak tolongin pak..' sambil nangis ke saya," ucap Rinto menceritakan pengalamannya.

Berusaha menenangkan sudah tentu jadi langkah pertama yang dilakukannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas