Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permintaan Kremasi Jenazah Covid-19 di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH Melandai 

Permintaan kremasi jenazah Covid-19 di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH di Cilincing, Jakarta Utara, mengalami penurunan signifikan sejak pekan lalu. 

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Permintaan Kremasi Jenazah Covid-19 di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH Melandai 
Istimewa
Kepala Manajemen dan Personalia Krematorium Dr Aggi Tjetje SH, Heru Prayitno 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan kremasi jenazah Covid-19 di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH di Cilincing, Jakarta Utara, mengalami penurunan signifikan sejak pekan lalu. 

Demikian disampaikan oleh Kepala Manajemen Krematorium Dr Aggi Tjetje SH, Heru Prayitno kepada Tribunnews.com, Jakarta, Minggu (1/8/2021).

"Sekarang persentase kremasi jenazah Covid-19 sudah menurun. Jadi kita sudah tidak terlalu banyak antrean, sehingga proses kremasi bisa kita laksanakan tidak harus sampai larut malam," ucap Heru.

Baca juga: Dr Aggi Tjetje SH, Kakak Pengusaha Jusuf Hamka yang Namanya Digunakan untuk Krematorium Cilincing

Heru mengatakan, sepekan terakhir, dalam sehari, rata-rata hanya ada sekira 6-7 permintaan kremasi jenazah Covid-19.

"Permintaan kremasi jenazah Covid-19 sudah melandai mulai minggu terakhir pekan lalu. Sudah mulai menurun permintaan, jumlahnya tidak terlalu besar. Sekarang rata-rata per hari itu kita bisa kremasi 6-7 jenazah Covid-19," jelas Heru.

Kondisi ini jauh berbeda dibanding dengan situasi saat kasus corona meledak beberapa pekan lalu. 

Di mana dalam sehari, saat kasus harian corona mencapai 40-50 ribu, Krematorium Dr Aggi Tjetje SH bisa menerima hingga 11 permintaan layanan kremasi jenazah Covid-19.

Yayasan Daya Besar Krematorium di Cilincing, Jakarta Utara, resmi berganti nama menjadi Krematorium Dr Aggi Tjetje SH. Plang nama baru Krematorium Cilincing belum digunakan meski telah resmi berganti nama sejak 17 Juli 2021
Yayasan Daya Besar Krematorium di Cilincing, Jakarta Utara, resmi berganti nama menjadi Krematorium Dr Aggi Tjetje SH. Plang nama baru Krematorium Cilincing belum digunakan meski telah resmi berganti nama sejak 17 Juli 2021 (Tribunnews.com/Lusius Genik)
Berita Rekomendasi

Situasi tersebut membuat para petugas kremasi di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH kewalahan, lantaran harus bekerja hingga larut malam.

"Kita maksimal (kremasi) untuk jenazah Covid-19 itu hanya untuk 11 jenazah. Khusus untuk Covid-19 ya. Kalau untuk jenazah umum sesuai permintaan harian."

"Jadi misal kremasi 11 jenazah Covid-19, lalu ada permintaan kremasi 5 jenazah umum, berarti kita melakukan kremasi pada 16 jenazah. Itu saat puncak-puncaknya kasus Covid-19 kemarin, waktu kasus tembus 40-50 ribu. Jadi harus sampai larut malam," ungkap Heru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas