Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran Landa Permukiman Pemulung di Bekasi Timur, 300 Jiwa Mengungsi ke Tenda 

Dua tenda didirikan BPBD Kota Bekasi untuk tampung 77 keluarga atau 300 jiwa pengungsi korban kebakaran di komplek pemukiman pemulung di Duren Jaya.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kebakaran Landa Permukiman Pemulung di Bekasi Timur, 300 Jiwa Mengungsi ke Tenda 
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Suasana lokasi kebakaran di komplek lapak barang rongsok di Jalan Prof. Moh Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (1/8/2021). 

"Masing-masing yang punya lahan ngumpulin sisa-sisa aja, besi, asbes kan masih bisa dijual lagi," kata Eko Heru (36) korban kebakaran.

Heru sudah tinggal sekitar kurang lebih dua tahun di komplek pemulung, Jalan Prof. M. Yamin, Bekasi Timur.

Di sana, dia tinggal bersama penyewa lahan bernama Pak Leno.

Sosok Pak Leno bisa dibilang pengepul barang bekas, ia memiliki sekitar 10 anak buah, di antaranya Eko.

Menurut Eko, di tempat tinggalnya ada sekitar lima sampai enam orang seperti Pak Leno.

Tiap pengepul kurang lebih memiliki sekitar 10 orang anak buah bahkan lebih.

"Kalau saya anak buah, tiap hari nyari barang bekas kaya botol aqua, besi bekas, plastik, kardus, saya tinggal di sini juga bareng-bareng sama anak buah yang lain," jelasnya.

Baca juga: 5 Kerbau Mati Terpanggang saat Kebakaran Kandang, Warga di Jepara Merugi hingga Rp 280 Juta

Berita Rekomendasi

Ketika kebakara,  Eko dan istrinya baru tiba mencari barang bekas.

Dia kaget ketika api sudah terlihat dari bagian belakang lapak tempat tinggalnya.

"Baru pulang nyari (mulung), baru nurunin barang dari gerobak tahu-tahu udah ada api dari belakang," ucapnya.

Kepanikan sudah tentu dia rasakan, terlebih api merambat begitu cepat dari rumah ke rumah lantaran mayoritas terbuat dari konstruksi semi permanen.

Ditambah, rumah tempat dia tinggal digunakan juga sebagai gudang penyimpanan barang bekas hasil memulung.

Barang-barang tersebut merupakan material mudah terbakar seperti; kardus, plastik serta material kayu yang menjadi penopang utama bangunan.

"Enggak bisa nyelamatin barang-barangkan, mau enggak mau kita selamatin diri aja soalnya api cepat gedenya gitu," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas