Soerjadi Soedirja, Gubernur 'Rumah Susun' yang Juga Menghapus Becak Dari Jakarta
Soerjadi mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.35 di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta karena sakit.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Soerjadi Soedirdja, mantan Gubernur DKI Jakarta meninggal dunia pada Selasa (3/8/2021).
Soerjadi mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.35 di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta karena sakit.
Soerjadi menjadi gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997 menggantikan Wiyogo Atmodarminto.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, pria kelahiran 11 Oktober 1938 ini berkarir di dunia militer.
Soerjadi menempuh pendidikan di Akademi Militer Nasional pada 1962, Seskoad pada 1974, pendidikan militer di Perancis pada 1974, Seskogab pada 1979, dan Lemhanas pada 1991.
Baca juga: Soerjadi Soedirja Meninggal Dunia, Mantan Gubernur DKI yang Pernah Jabat Mendagri dan Menkopolkam
Kiprahnya di dunia militer juga cemerlang.
Soerjadi pernah menjabat sebagai Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah periode 1986-1988.
Kemudian, dia menjabat sebagai Pangdam Jaya periode 1988-1990 dan Asisten Sospol ABRI pada 1990-1992.
Pada tahun 1992-1997, dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada pemerintahan Soerjadi, ia pernah didampingi tiga Wakil Gubernur.
Di masa kepemimpinannya, Soerjadi juga mencetuskan sejumlah proyek besar di antaranya pembangunan rumah susun, membangun kawasan hijau, dan memperbanyak daerah resapan air.
Baca juga: Jenazah Eks Gubernur DKI Jakarta, Soerjadi Soedirdja Rencana Dimakamkan Sore ini di TMP Kalibata
Atas idenya tersebut, Soerjadi dikenal sebagai gubernur rumah susun.
Karena pada masanyalah proyek pembangunan rumah susun di Jakarta dimulai.
Dia juga pernah merencanakan pembangunan proyek kereta api bawah tanah (subway) dan jalan susun tiga (triple decker).
Namun, rencana tersebut belum terwujud di masa kepemimpinannya.
Dia hanya dikenal berhasil membebaskan jalan-jalan Jakarta dari angkutan becak.
Setelah masa jabatannya habis, Soerjadi tetap memilih berkarir di dunia politik. Dia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Persatuan Nasional periode 1999-2001.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Oleh karena itu, tak heran jika Soerjadi dikenal sebagai tokoh militer dan politik nasional.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan duka cita atas wafatnya Soerjadi Soedirdja, Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997.
Anies mengatakan, segenap jajaran Pemprov DKI turut berduka cita dan dedikasi Soerjadi akan dikenang oleh semua orang. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Telah berpulang ke Rahmatullah, Bapak Surjadi Soedirdja, Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997.
Segenap jajaran Pemprov DKI Jakarta mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepulangan beliau. Dedikasi beliau selama ini dalam membangun Jakarta akan terus terpatri di dalam ingatan kita semua," kata Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Jenazah Soerjadi saat ini berada di rumah duka di Jalan MPR 2 No 8 A Gaharu, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
(Rindi Nuris Velarosdela/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenang Soerjadi Soedirja, Gubernur Rumah Susun yang Melarang Operasional Becak di Jakarta"