Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Bunga di Rawa Belong Kurangi Karyawan Karena Sepi Pembeli

Vilga menjelaskan karena sedikitnya minat pembeli bunga maka pihak pengelola toko sempat memberikan harga diskon kepada pembeli.

Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pedagang Bunga di Rawa Belong Kurangi Karyawan Karena Sepi Pembeli
Tribunnews.com/Ferryal Immanuel
Banyak penjual bunga di Pasar Rawa Belong yang merasakan dampak PPKM sehingga pendapatannya sehari-hari menurun drastis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Pedagang bunga di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat, mengeluhkan penjualan bungan yang menurun drastit sejak pemberlakuan PPKM.

"Biasanya kalau akhir pekan setiap Kamis, Jumat, dan Sabtu kita selalu sibuk karena pengunjung yang membeli bunga sangat meningkat," ujar Vilga, pedagang bunga di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat,  Sabtu (7/8/2021) .

Ia menjelaskan bahwa setiap Senin hingga Rabu penjualan selalu menurun karena tidak adanya kegiatan dekorasi yang membutuhkan banyak bunga selain hari Kamis hingga Minggu. 

"Tetapi sekarang dari Senin - Minggu penjualan bunga sama-sama sepi," kata Vilga. 

Baca juga: Penjual Karangan Bunga Keluhkan Menurunnya Pembeli Saat Penerapan PPKM

Vilga menjelaskan karena sedikitnya minat pembeli bunga maka pihak pengelola toko sempat memberikan harga diskon kepada pembeli.

Namun tetap saja pembeli bunga sepi.

Berita Rekomendasi

"Kalau sebelum PPKM, setiap harinya minimal 5-6 pengunjung masih ada. Tetapi untuk masa PPKM ini, 2 pengujung saja seminggu itu sulit," kata Vilga. 

Selain itu, ia menceritakan bahwa bunga yang dijualnya sering sekali terbuang karena sudah layu. 

"Biasanya kita dapat suplai dari toko bunga setiap 2x dalam seminggu. Tetapi sekarang ini untuk menghabiskan yang belum terjual saja sangat sulit," ucap Vilga. 

"Biasanya setiap lebaran atau selesai lebaran, kita bisa dapat orderan bunga untuk acara pernikahan mencapai puluhan. Tetapi karena PPKM ini hanya 2 orang saja," ucapnya. 

Seperti diketahui bunga yang dijual di Toko Andira Rose merupakan bunga potong yang banyak dicari oleh para vendor dekorasi. 

Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau namun karena dampak pandemi dan PPKM membuat pembeli berkurang.

Ia juga menjelaskan bahwa Andira Rose dibantu sekitar 9 karyawan namun  karena PPKM maka pengelola mengurangi jumlah karyawannya menjadi 8 orang.

"Biasanya karyawan dapat gaji harian dan bulanan, kalau harian perkiraan Rp 50.000 hingga Rp 100.000 dan untuk omzet bulanan sebelumnya bisa mencapai Rp 3 Juta lebih," ungkapnya. 

Ia berharap ke depannya PPKM level 4 tidak kembali diperpanjang agar kegiatan dekorasi yang membutuhkan bunga dapat kembali berjalan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas