Gelar Aksi di Depan Gedung UNHCR, Imigran Afghanistan Tuntut Hal ini
Ratusan imigran Afghanistan menggelar aksi di depan kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan imigran Afghanistan menggelar aksi di depan kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).
Adapun aksi yang digelar pada pukul 09.00 WIB ini, para imigran menuntut kejelasan nasib mereka kepada pihak UNHCR di Indonesia untuk dapat dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.
Hal itu diutarakan seorang pengungsi yang juga merupakan peserta aksi, Muhammad Ali.
Ali mengaku sudah 10 tahun tinggal di Indonesia namun belum mendapat kejelasan dari UNHCR untuk dapat ditempatkan di negara ketiga.
"Ada 5 negara kan kayak Kanada, Amerika, Australia, dan beberapa itu, terus ini proses kita harus ada dalam 2-3 tahun. Tapi orang-orang ini dalam 9-10 tahun belum ada yang keluar," ucap Ali disela-sela aksi kepada awak media, Selasa (24/8/2021).
Lebih lanjut, Ali mengatakan saat ini tidak ada pilihan lain kecuali mengungsi ke negara yang menerima mereka.
Sebab saat ini kondisi di negara asalnya, sangat tidak menjamin mereka untuk dapat bertahan hidup, setelah Taliban menguasai Afghanistan.
"Di negara saya seperti apa, sampai orang jatuh dari pesawat, keluarga kita enggak tahu gak ada kabar. Kita bukan datang kesini buat jalan-jalan," tuturnya.
Dirinya menyebut seluruh peserta aksi menyadari kalau Indonesia saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Aparat Keamanan Pukul Mundur Ratusan Imigran Afghanistan yang Demo di Depan Gedung UNHCR
Namun, pilihan untuk tetap melakukan aksi ini terpaksa dilakukan untuk menentukan kejelasan nasib mereka.
"Kita (massa aksi) hormat untuk Indonesia, polisi Indonesia, kita gak mau ada masalah sama polisi Indonesia, polisi ini bilang kita harus balik, kita bilang tolong bawain bos UNHCR kesini ngomong kesitu (kumpulan massa akasi), habis itu kita balik, kita gak mau repot," tukasnya.
Bahkan Ali menyebut kalau dirinya beserta keluarga yang saat ini berada di Indonesia, ikhlas ditempatkan di negara ketiga manapun.
Asalkan kata dia, kehidupan dirinya di masa mendatang dapat terjamin.
"Kita mau dimana saja (ditempatkan), kita ingin dapat kejelasan, tak seperti ini," tukasnya.